Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di Wuhan: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Tularkan Virus Corona Lagi

Kompas.com - 26/03/2020, 15:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penularan virus corona

Wang mengatakan dari 147 pasien yang pulih hanya 5 orang atau 3 persen yang positif corona setelah diuji dengan tes asam nukleat (setelah dinyatakan sembuh).

Dia mengatakan tidak ada bukti konklusif untuk membuktikan bahwa pasien sembuh yang dites positif lagi akan menular ke orang lain.

"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka menular," kata Wang.

Dia menambahkan pengawasan terhadap pasien yang sama menunjukkan sekitar 80 hingga 90 persen dari mereka tidak memiliki jejak virus corona dalam darah mereka satu bulan setelah dipulangkan dari rumah sakit.

Namun, dia mengatakan sangat penting bagi pasien yang pulih untuk tetap diisolasi selama dua minggu setelah keluar sehingga mereka dapat diuji lagi untuk konfirmasi.

Ahli penyakit pernapasan Hubei Tong Chaohui sepakat pemantauan lanjutan terhadap pasien pulih adalah hal penting.

"Meskipun tes asam nukleat itu positif, pemeriksaan acak menunjukkan bahwa pasien telah mengembangkan antibodi yang efektif dalam melindungi mereka dari asam nukleat virus," tambahnya.

Wakil Kepala Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, Tu Yuanchao mengatakan pasien sembuh yang dites positif lagi akan dirawat di rumah sakit lagi.

Sedangkan mereka yang tidak positif akan dikirim ke fasilitas karantina untuk observasi selama dua minggu.

Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Baca juga: Corona Bisa Menular dari Orang Tanpa Gejala, Bagaimana Mengujinya?

Baca juga: Mengapa Angka Kematian di Italia akibat Corona Tertinggi di Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com