Wang mengatakan dari 147 pasien yang pulih hanya 5 orang atau 3 persen yang positif corona setelah diuji dengan tes asam nukleat (setelah dinyatakan sembuh).
Dia mengatakan tidak ada bukti konklusif untuk membuktikan bahwa pasien sembuh yang dites positif lagi akan menular ke orang lain.
"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka menular," kata Wang.
Dia menambahkan pengawasan terhadap pasien yang sama menunjukkan sekitar 80 hingga 90 persen dari mereka tidak memiliki jejak virus corona dalam darah mereka satu bulan setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Namun, dia mengatakan sangat penting bagi pasien yang pulih untuk tetap diisolasi selama dua minggu setelah keluar sehingga mereka dapat diuji lagi untuk konfirmasi.
Ahli penyakit pernapasan Hubei Tong Chaohui sepakat pemantauan lanjutan terhadap pasien pulih adalah hal penting.
"Meskipun tes asam nukleat itu positif, pemeriksaan acak menunjukkan bahwa pasien telah mengembangkan antibodi yang efektif dalam melindungi mereka dari asam nukleat virus," tambahnya.
Wakil Kepala Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, Tu Yuanchao mengatakan pasien sembuh yang dites positif lagi akan dirawat di rumah sakit lagi.
Sedangkan mereka yang tidak positif akan dikirim ke fasilitas karantina untuk observasi selama dua minggu.
Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19
Baca juga: Corona Bisa Menular dari Orang Tanpa Gejala, Bagaimana Mengujinya?
Baca juga: Mengapa Angka Kematian di Italia akibat Corona Tertinggi di Dunia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.