KOMPAS.com - Wabah virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 tengah melanda ratusan negara di dunia.
Kasus positif terpapar virus ini pun terus bertambah. Hingga Selasa (24/3/2020) pukul 14.00 WIB, 382.126 kasus dinyatakan positif terjangkit corona.
Virus SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan akhir tahun lalu ini telah menewaskan 16.568 orang.
Sejumlah negara pun mengeluarkan kebijakan demi menekan penyebaran virus ini, salah satunya dengan lockdown atau mengunci akses keluar masuk suatu wilayah.
Setidaknya, 16 negara di dunia telah memberlakukannya agar kasus positif akibat virus ini dapat ditekan.
Mana saja?
Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan dengan mengunci wilayahnya selama tiga minggu ke depan mulai Senin (23/3/2020).
Otoritas setempat memerintahkan para warganya untuk tetap tinggal dirumah.
Hal ini dilakukan karena masih banyak warganya yang tidak patuh terhadap anjuran sebelumnya untuk mengurangi kontak sosial atau social distancing.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Liga Australia Akhirnya Ditangguhkan Juga
Wuhan, kota pertama di mana virus terdeteksi menjadi wilayah pertama yang dikunci oleh otoritas China pada 23 Januari 2020 lalu.
Setelah itu, pemerintah China setidaknya melakukan penguncian di 16 kota sebagai upaya mengendalikan virus.
Penyebaran virus di Italia terhitung sangat cepat.
Bahkan, kasus kematian di negara ini dilaporkan melampaui China.
Lockdown secara nasional di Italia berlaku mulai 10 Maret 2020 lalu, di mana setidaknya 60 juta warga berada dalam penguncian yang dilakukan.
Sejumlah tempat publik pun ditutup, selain apotek dan toko kelontong.
Baca juga: Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Positif Terinfeksi Corona
Negara Spanyol menjadi negara Eropa kedua setelah Italia yang melakukan karantina secara nasional.
Otoritas Spanyol memberlakukan penguncian wilayah mulai 14 Maret 2020 lalu.
Penduduk diminta untuk tetap berada di rumah selama 15 hari, meskipun ada kemungkinan diperpanjang.