Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris dan Korsel Terapkan Sistem "Drive-Thru" Tes Virus Corona, Ini Penjelasannya..

Kompas.com - 28/02/2020, 19:55 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penyebaran virus corona di Korea Selatan melonjak tajam dalam dalam beberapa hari terakhir. Update Jumat (28/2/2020) ada 2.337 kasus positif terkonfirmasi di negara tersebut.

Sebagai bentuk antisipasi, Korea Selatan membuat sistem "Drive-Thru" untuk mendeteksi virus corona. Seseorang bisa menjalani deteksi virus dari dalam mobilnya.

Namun tidak hanya Korea Selatan yang memiliki sistem ini, Inggris juga ternyata mulai mengenalkan sistem tes virus corona tersebut.

Dikutip dari Leeds Live, National Health Service (NHS) meluncurkan deteksi virus corona "Drive-Thru" di Inggris ketika total infeksi di negara itu mencapai angka 16 kasus.

Seseorang bisa tetap berada di kursi mobilnya saat perawat mengambil sampel dari pengendara tersebut.

Baca juga: Cerita Layanan Drive-Thru Pemeriksaan Virus Corona di Korea Selatan...

Layanan yang terbilang baru ini disediakan oleh Central London Community Healthcare NHS Trust di Parsons Green.

Keberadaannya dimaksudkan untuk membantu masyarakat untuk bisa menjalani uji kesehatan dengan aman dan cepat, juga dekat dari rumah mereka.

Sistem yang diberlakukan adalah, seseorang harus terlebih dahulu menghubungi NHS di nomor 111.

Kemudian, mereka akan dibuatkan jadwal di mana nantinya ada dua perawat yang melakukan pemeriksaan di hidung dan mulut mereka.

Hasil tes dalam 3 hari

Hasil pemeriksaan tersebut baru akan muncul ketika telah menjalani proses pengujian selama 72 jam atau 3 hari.

Pengguna akan diminta untuk mengisolasi diri saat pemeriksaan telah selesai agar dapat mencegah adanya kemungkinan penularan virus selanjutnya.

Direktur Medis NHS, Prof. Stephen Powis mengatakan, pihaknya bekerja keras untuk mempersiapkan layanan ini di seluruh negeri. NHS mengupayakan langkah pragmatis, inventif, dan aman untuk mendeteksi virus corona pada seseorang.

"Ini penting, setiap orang yang takut dengan gejala virus (corona) atau baru saja bepergian ke area yang terifeksi virus ini, sebaiknya menghubungi NHS 111 untuk mendapatkan masukan. Staf kami akan membantu orang-orang untuk menangani virus dengan tenang dan profesional," jelas Powis.

Baca juga: 22 Negara yang Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Pekan Ini

Dr. Joanne Medhurst, Direktur Medis di Central London Community Healthcare NHS Trust, menambahkan sistem deteksi "Drive-Thru" untuk memastikan masyarakat bisa aman, yakin, dan cepat mengecek keberadaan virus corona.

"Kami membantu warga di area kami untuk mendapatkan hasil akurat, mendapat saran tepat waktu sambil mengurangi tekanan dengan berkonsultasi pada NHS, minggu ini kami mendapat respon baik dari masyarakat bahwa layanan ini disebut memberi kepastian di tengah kesulitan," ujarnya.

Inisiatif tes kesehatan ini muncul ketika 168 warga Inggris berada di antara ratusan tamu yang ditahan di hotel H10 Costa Adeje Palace di La Caleta, di pulau Canary, Tenerife, Spanyol.

Dari ratusan tamu tersebut, 4 di antaranya termasuk seorang dokter dari Italia dinyatakan positif terkena virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com