Harian Kompas Senin (12/10/2009) juga pernah mencatat aksi kapal ini saat membantu korban akibat gempa di Padang pada (30/09/2009).
Saat itu, seorang korban bernama Bainar (82) yang kesulitan mendapat perawatan medis lantaran rumah sakit di Kota Padang rusak parah akhirnya dioperasi di kapal ini.
Kapal dr. Soeharso memang dirancang sebagai kapal bantu rumah sakit (BRS).
"Bila RS di darat rusak, KRI dr. Soeharso bisa membantu fungsi RS karena kapal ini didesain khusus sebagai RS," tutur Kepala Dinas Kesehatan Armada Timur Kolonel Laut (K) dr Arie Zakaria SpOT, FICS saat itu.
Baca juga: Virus Corona Disebut Musuh Tak Terlihat, 5 KRI Jaga Perbatasan Antarnegara
Kapal KRI dr. Soeharso merupakan rumah sakit apung yang setara dengan rumah sakit tipe B.
Di dalam kapal ini tersedia ruang rawat inap, unit gawat darurat (UGD), dan tiga kamar operasi lengkap dengan peralatan termasuk alat rontgen.
Untuk rawat jalan tersedia tujuh poliklinik yang mempunyai fungsi masing-masing seperti poliklinik anak, gigi, mata, THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan saraf.
Kapal KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan apotek dan kamar jenazah.
KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan satu landasan heli dengan hanggar yang bisa memuat dua helikopter.
Kapal ini tidak bisa berlayar dengan kecepatan tinggi, kecepatan maksimalnya adalah 13 knot.
Kapal juga dilengkapi dengan alat penstabil gerakan untuk mengurangi guncangan saat berlayar di laut lepas.
Baca juga: 5 KRI dan 600 Prajurit TNI Siaga Amankan Perairan Natuna
Pelayanan medis di kapal ini akan dihentikan sementara apabila gelombang mencapai ketinggian empat meter.
Kapal ini juga didesain untuk mandiri seperti halnya soal air bersih. Kapal dilengkapi penjernih air yang bisa mengubah air laut menjadi air tawar bersih untuk beragam kebutuhan.
Kebutuhan oksigen dan pendingin udara juga disediakan dari tabung oksigen yang penyimpanannya dipisah.
Kebutuhan operasional kap ini berdasarkan catatan Harian Kompas Senin (12/10/2009) menyedot biaya operasional hingga 200 juta per hari.
Kapal ini sendiri tiba di Indonesia pada tahun 2003. Namun kapal buatan Korea ini baru dioperasikan pada tahun 2007.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Indonesia Siagakan 5 KRI di Perbatasan RI-Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.