Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal KRI Soeharso, Kapal untuk Evakuasi WNI di World Dream

Kompas.com - 25/02/2020, 15:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Harian Kompas Senin (12/10/2009) juga pernah mencatat aksi kapal ini saat membantu korban akibat gempa di Padang pada (30/09/2009).

Saat itu, seorang korban bernama Bainar (82) yang kesulitan mendapat perawatan medis lantaran rumah sakit di Kota Padang rusak parah akhirnya dioperasi di kapal ini.

Kapal dr. Soeharso memang dirancang sebagai kapal bantu rumah sakit (BRS).

"Bila RS di darat rusak, KRI dr. Soeharso bisa membantu fungsi RS karena kapal ini didesain khusus sebagai RS," tutur Kepala Dinas Kesehatan Armada Timur Kolonel Laut (K) dr Arie Zakaria SpOT, FICS saat itu.

Baca juga: Virus Corona Disebut Musuh Tak Terlihat, 5 KRI Jaga Perbatasan Antarnegara

Fasilitas KRI dr. Soeharso

Kapal KRI dr. Soeharso merupakan rumah sakit apung yang setara dengan rumah sakit tipe B.

Di dalam kapal ini tersedia ruang rawat inap, unit gawat darurat (UGD), dan tiga kamar operasi lengkap dengan peralatan termasuk alat rontgen.

Untuk rawat jalan tersedia tujuh poliklinik yang mempunyai fungsi masing-masing seperti poliklinik anak, gigi, mata, THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan saraf.

Kapal KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan apotek dan kamar jenazah.

KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan satu landasan heli dengan hanggar yang bisa memuat dua helikopter.

Kapal ini tidak bisa berlayar dengan kecepatan tinggi, kecepatan maksimalnya adalah 13 knot.

Kapal juga dilengkapi dengan alat penstabil gerakan untuk mengurangi guncangan saat berlayar di laut lepas.

Baca juga: 5 KRI dan 600 Prajurit TNI Siaga Amankan Perairan Natuna

 

Pelayanan medis di kapal ini akan dihentikan sementara apabila gelombang mencapai ketinggian empat meter.

Kapal ini juga didesain untuk mandiri seperti halnya soal air bersih. Kapal dilengkapi penjernih air yang bisa mengubah air laut menjadi air tawar bersih untuk beragam kebutuhan.

Kebutuhan oksigen dan pendingin udara juga disediakan dari tabung oksigen yang penyimpanannya dipisah.

Kebutuhan operasional kap ini berdasarkan catatan Harian Kompas Senin (12/10/2009) menyedot biaya operasional hingga 200 juta per hari.

Kapal ini sendiri tiba di Indonesia pada tahun 2003. Namun kapal buatan Korea ini baru dioperasikan pada tahun 2007.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Indonesia Siagakan 5 KRI di Perbatasan RI-Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com