Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Ashraf, Indonesia Maju, dan Aksi Heroik 2 Siswa di Turi

Kompas.com - 24/02/2020, 09:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Selanjutnya ada Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam.

Bagaimana Indonesia menanggapi hal ini dan apa dampaknya? Yang langsung terasa adalah fasilitas pinjaman dari luar dan rendahnya bunga untuk beragam proyek tidak lagi dinikmati Indonesia.  

Tapi tenang saja. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto mengaku tidak khawatir.

Untuk pemerintah, ini mungkin janji kampanye yang terwujud lebih awal: menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Terima kasih Trump!

Aksi Heroik 2 Siswa di Turi

Masih terkait duka mendalam. Akhir pekan lalu, kita dikejutkan dengan terseretnya ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, DI Yogyakarta dalam kegiatan susur sungai.

Ahmad Bakir siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus  peserta susur sungai yang sempat menolong temanya.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Ahmad Bakir siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus peserta susur sungai yang sempat menolong temanya.
Sepuluh anak yang mengikuti kegiatan pramuka di Sungai Sempor itu ditemukan tewas. Proses hukum atas peristiwa ini tengah dilakukan sambil mencari duduk perkaranya.

Namun, di luar duka mendalam karena peristiwa ini, dua nama patut dicatat karena aksi heroik keduanya. Mereka adalah Bakir dan Danu.

Karena keberanian dan nyali Bakir dan Danu, beberapa teman mereka yang terseret arus sungai yang deras terselamatkan. Bakir mengupayakan penyelamatan dengan melempar akar pepohonan sebagai pegangan teman-temannya.

Sementara Danu, melompat ke sungai yang airnya menggulung beberapa temannya. Saat di dalam sungai, Danu menyelamatkan beberapa teman-temannya.

Untuk kamu yang butuh update keseluruhan berita duka ini, silakan cek tautan ini.

Semoga orangtua dan keluarga yang berduka mendapat penghiburan dan kejadian serupa tidak terulang.

Ojek Pangkalan Memeras

Ojek pangkalan. Kata yang nyaris hilang dalam perbendaharaan kata kita karena dominasi ojek online minggu lalu muncul lagi.

Tiga orang pengemudi ojek pangkalan yang mematok harga tinggi kepada penumpang KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR Tiga orang pengemudi ojek pangkalan yang mematok harga tinggi kepada penumpang
Ada kasus pemerasan terhadap tiga orang penumpang di malam hari. Untuk diantar ke Tanjung Duren dari Terminal Kalideres, setiap penumpang dikenakan tarif Rp 250.000.

Penumpang tidak sadar karena saat ditanya, ojek pangkalan menyebut angka 25. Penumpang mengira itu adalah Rp 25.000. Tidak diduga, di akhir perjalanan, ojek menyebut bahwa 25 adalah ringkasan untuk tarif Rp 250.000.

Terjadi tawar menawar. Dari total Rp 750.000, tiga penumpang ojek akhir membayar Rp 450.000. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com