Selanjutnya ada Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam.
Bagaimana Indonesia menanggapi hal ini dan apa dampaknya? Yang langsung terasa adalah fasilitas pinjaman dari luar dan rendahnya bunga untuk beragam proyek tidak lagi dinikmati Indonesia.
Tapi tenang saja. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto mengaku tidak khawatir.
Untuk pemerintah, ini mungkin janji kampanye yang terwujud lebih awal: menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Terima kasih Trump!
Masih terkait duka mendalam. Akhir pekan lalu, kita dikejutkan dengan terseretnya ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, DI Yogyakarta dalam kegiatan susur sungai.
Namun, di luar duka mendalam karena peristiwa ini, dua nama patut dicatat karena aksi heroik keduanya. Mereka adalah Bakir dan Danu.
Karena keberanian dan nyali Bakir dan Danu, beberapa teman mereka yang terseret arus sungai yang deras terselamatkan. Bakir mengupayakan penyelamatan dengan melempar akar pepohonan sebagai pegangan teman-temannya.
Sementara Danu, melompat ke sungai yang airnya menggulung beberapa temannya. Saat di dalam sungai, Danu menyelamatkan beberapa teman-temannya.
Untuk kamu yang butuh update keseluruhan berita duka ini, silakan cek tautan ini.
Semoga orangtua dan keluarga yang berduka mendapat penghiburan dan kejadian serupa tidak terulang.
Ojek pangkalan. Kata yang nyaris hilang dalam perbendaharaan kata kita karena dominasi ojek online minggu lalu muncul lagi.
Penumpang tidak sadar karena saat ditanya, ojek pangkalan menyebut angka 25. Penumpang mengira itu adalah Rp 25.000. Tidak diduga, di akhir perjalanan, ojek menyebut bahwa 25 adalah ringkasan untuk tarif Rp 250.000.
Terjadi tawar menawar. Dari total Rp 750.000, tiga penumpang ojek akhir membayar Rp 450.000.