Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Ashraf, Indonesia Maju, dan Aksi Heroik 2 Siswa di Turi

Kompas.com - 24/02/2020, 09:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tingginya tarif ojek pangkalan ini lantas viral. Karena masuk kategori pemerasan, polisi kemudian bertindak. Ketiga ojek pangkalan ini kemudian ditahan karena pemerasan yang dilakukan.

Buat kamu, jika tidak mendapati ojek online ketika membutuhkan jasanya dan hanya mendapati ojek pangkalan, pastikan pertama-tama keselamatan dan kemudian kesepakatan tarif. Jasa ojek perlu juga kita hargai selayaknya. Mereka bekerja keras juga.

Tapi kalau kamu tidak pernah naik ojek karena selalu mengendarai sendiri kendaraan ke mana-mana, perlu cek juga Surat Ijin Mengemudi (SIM). Apakah masih berlaku? 

Nah, sambil mencek, perlu diketahui, sejak 22 September 2019, SIM berubah menjadi Smart SIM.

Tidak ada yang berubah dari sisi kita pengurus SIM selain klaim pengurusan lebih cepat. Ada juga tarif resminya untuk pengurusan Smart SIM ini. Ayo dicek dompetnya. Masih berlaku tidak SIM yang disimpan di dalam dompet?

Ada beberapa berita lain yang menarik untuk diiikuti. Karena masih berlangsung dan akan terus berlanjut keseruannya, lebih baik kalau ada waktu luang cek ke website berita yang terpercaya.

Di antaranya adalah Sensus Penduduk Online 2020. Sensus penduduk ini penting untuk mendapatkan data yang dijadikan pijakan pemerintah dan semua lembaga menatap masa depan.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah memikirkan bagaimana menaikkan perolehan pajak dengan memberi cukai atas minuman manis. Kesehatan menjadi perhatian untuk isu ini.

Isu terakhir yang akan terus bergulir dan mendapat pantauan luas media adalah langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pekan lalu, Erick membekukan lima anak perusahaan Garuda Indonesia.

Salah satu anak perusahaan yang dibekukan adalah PT Garuda Tauberes Indonesia.

Kocak memang nama anak perusahaannya. Kreativitas tingkat tinggi para direksi yang melahirkan anak perusahaan ini.

Semoga dibekukannya anak perusahaan tauberes ini membuat kita tidak kehilangan optimisme akan beresnya Garuda Indonesia.

Salam Tauberes.
Wisnu Nugroho

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com