Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Korea Selatan Naikkan Kewaspadaan ke Level Tertinggi

Kompas.com - 23/02/2020, 19:46 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan wabah virus corona ke level tertinggi pada Minggu (23/2/2020).

Dilansir dari Reuters, peningkatan status waspada ini dilakukan setelah terjadi lonjakan infeksi virus corona yang terjadi di beberapa wilayah Korea Selatan.

Dikabarkan, pemerintah China memperingatkan wabah di wilayahnya belum mencapai titik balik meskipun muncul tanda-tanda penurunan.

Presiden Korea Selatan Moon-Jae mengatakan, penempatan negara ke siaga merah atau level tertinggi lantaran meningkatnya kasus baru yang cepat.

Dikutip dari The New York Times, peningkatan ke level 4 (tertinggi) ini merupakan sebuah langkah yang memberdayakan pemerintah untuk mengunci kota-kota, membatasi transportasi umum, melarang pengunjung dari negara-negara tertentu, dan mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi wabah tersebut.

Namun, Moon tidak mengumumkan tindakan spesifik apapun untuk melawan virus ini.

Baca juga: Korea Selatan Umumkan Kematian Kedua akibat Virus Corona

Meningkatnya tingkat siaga memungkinkan pemerintah untuk mengirimkan sumber daya tambahan ke Kota Daegu dan daerah Cheongdo yang ditetapkan sebagai zona perawatan khusus pada Jumat (21/2/2020) lalu.

Lebih lanjut, menurut Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, hal ini juga memungkinkan pemerintah secara paksa mencegah kegiatan publik dan memerintahkan penutupan sementara sekolah, meski pemerintah tidak memberikan rincian langsung tentang apa yang diambil.

Per Minggu (23/2/2020) sore, data dari gisanddata menunjukkan bahwa sebanyak 602 kasus terkonfirmasi positif terjangkit virus yang masih keluarga besar penyebab MERS dan SARS ini.

Mayoritas kasus virus corona di Korea Selatan berada di Kota tenggara Daegu, yang pada dasarnya telah ditempatkan dalam keadaan darurat meskipun orang masih bebas keluar masuk meninggalkan kota.

Sementara itu, sebanyak 5 orang dinyatakan meninggal dunia setelah terpapar virus corona.

Baca juga: Mengenal Kota Daegu, Tempat Sebagian Besar Kasus Corona di Korea Selatan

Update

Jumlah kasus positif terkonfirmasi virus corona terus meningkat dan penyebarannya semakin luas.

Per Minggu (23/2/2020) sore, data menunjukkan bahwa sebanyak 78.823 kasus terkonfirmasi positif terpapar virus corona.

Virus corona Covid-19 juga menyebabkan ribuan nyawa melayang, tepatnya sebanyak 2.462 dinyatakan meninggal dunia dari berbagai negara.

Sementara itu, 23.319 orang dinyatakan pulih setelah sebelumnya dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Berbagai negara telah mengeluarkan kebijakan masing-masing dalam penanganan maupun pencegahan adanya wabah ini.

Baca juga: Duta Besar Israel untuk China Dikarantina di Beijing akibat Kekhawatiran Virus Corona

Baca juga: Melihat Cara Singapura Menangani Penyebaran Virus Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com