Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Pesat, Angka Positif Virus Corona di Korea Selatan Capai 433 Kasus

Kompas.com - 22/02/2020, 17:45 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penyebaran virus corona Covid-19 di Korea Selatan terus bertambah dengan cepat.

Melansir Washington Post, pada Sabtu (22/2/2020) sore, sebanyak 433 kasus dinyatakan positif terjangkit virus yang masih satu keluarga besar dengan virus penyebab MERS dan SARS ini.

Mayoritas kasus ditemukan di daerah Daegu dan sekitarnya.

Banyaknya kasus positif di Korea Selatan ini bertambah sangat cepat.

Pada Sabtu pagi, dikabarkan The Guardian, tercatat jumlah infeksi sebanyak 346 kasus positif Covid-19, meningkat dari sebelumnya 142 kasus.

Seorang wanita berusia 61 tahun di Daegu diyakini berada di jantung pusat penyebaran.

Dia diperkirakan telah menularkan infeksi ke puluhan, bahkan ratusan orang lain, hingga para jemaat di Gereja Yesus Shincheonji.

Baca juga: 80 Persen Kasus Virus Corona Terbaru di Korea Selatan dari Kota Daegu

Dari kasus terbaru, sebanyak 92 kasus telah dilacak ke pasien atau staf di rumah sakit Cheongdo Daenam, dekat dengan Daegu.

"Sebagian besar pasien rumah sakit yang telah didiagnosis adalah mereka yang telah tinggal sebagai pasien rawat inap karena penyakit mental," kata Wakil Menteri Kesehatan Seoul Kim Gang-lip, dilansir dari The Guardian, Sabtu (22/2/2020).

Kim menuturkan, wabah telah memasuki fase baru yang serius.

Kendati begitu, pemerintah masih menyatakan optimisme bahwa ini dapat diatasi di wilayah sekitar Daegu, di mana kasus pertama dilaporkan pada Selasa (18/2/2020) lalu.

Pada Jumat (21/2/2020), Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan, mencatat dua kasus pertamanya. 

Baca juga: Terus Meluas: 30 Negara Konfirmasi Positif Virus Corona, Ini Daftarnya

Peningkatan kewaspadaan di Daegu

Daegu meningkatkan kewaspadaan penuh terhadap penyebaran virus dan telah menutup gedung-gedung publik, serta menunda dimulainya masa sekolah selama satu minggu.

Di supermarket, terlihat para penduduk antre membeli persediaan makanan dan lainnya.

Sementara itu, dua pasien dinyatakan meninggal dunia akibat wabah virus ini.

Sebagai tambahan informasi, virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, China, pada akhir Desember 2019 lalu.

Hingga saat ini, sebanyak 77.891 kasus dinyatakan positif terjangkit virus ini.

Sementara itu, korban meninggal karena virus corona berjumlah 2.360 orang dan 21.139 pasien dinyatakan pulih.

Baca juga: Studi Baru: Virus Corona Bisa Menular dari Pasien Tanpa Gejala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com