Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.300 Petugas Medis di China Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 19/02/2020, 06:16 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Otoritas kesehatan China mengumumkan bahwa 1.303 pekerja medis telah didiagnosis atau diduga menderita penyakit karena virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) mengatakan pada hari Senin bahwa pada 11 Februari ada lebih dari 3.000 kasus virus korona di antara pekerja medis, 1.716 di antaranya telah dites positif dan menunjukkan gejala virus corona.

Beberapa jam setelah jumlah itu dirilis, pihak berwenang mengumumkan bahwa Liu Zhiming, kepala Rumah Sakit Wuchang di Wuhan, pusat wabah di China tengah, meninggal dalam usia 50 tahun.

Istri Liu mengatakan kepada Red Star News, sebuah situs berita yang dioperasikan oleh Chengdu Media Group bahwa suaminya didiagnosis dengan Covid-19 pada akhir Januari dan dalam kondisi kritis selama berhari-hari.

Liu adalah pekerja medis kedua yang meninggal karena penyakit di rumah sakit dalam seminggu. Sebelumnya, perawat berusia 59 tahun Liu Fan meninggal pada hari Jumat.

Menurut laporan CDC, 1.080 dari tenaga medis yang terinfeksi berada di Wuhan, dan dari mereka 191 berada dalam kondisi "parah atau kritis".

Pada awal Januari, proporsi petugas kesehatan yang terinfeksi di Wuhan dalam kondisi parah atau kritis mencapai 38,9 persen.

Di tempat lain di provinsi Hubei, 394 petugas medis dikonfirmasi terinfeksi dan 10,4 persen, atau 41, dalam kondisi parah atau kritis.

Pada satu titik di awal Januari, hingga 45 persen pekerja medis yang terinfeksi di seluruh negeri adalah kasus parah atau kritis.

Baca juga: Produksi Anjlok karena Virus Corona, iPhone Bisa Langka di Pasaran?

Penyebabnya

Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Jiao Yahui dalam sebuah wawancara dengan CCTV, Senin (16/2/2020), mengatakan kurangnya perawatan yang tepat waktu dan sumber daya rumah sakit yang padat menjadikan Wuhan mengalami virus corona terparah.

"Terutama pada tahap awal, karena pencegahan wabah dan tindakan pengendalian tidak dilaksanakan pada waktunya, masih ada banyak kasus masyarakat yang tidak ditangani tepat waktu," kata Jiao.

Ia menyebut, kondisi pasien berubah dari ringan menjadi parah selama 10 hari saat mereka menunggu perawatan. Kesenjangan sumber daya medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terus melebar, menyebabkan banyak orang sakit tidak dapat menerima perawatan yang tepat waktu.

Infeksi di antara petugas medis telah memicu kemarahan yang meluas, terutama setelah diketahui bahwa beberapa dokter telah memperingatkan bahaya virus corona tetapi diabaikan atau dibungkam.

Pembungkamana dirasakan Li Wenliang, dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan, meninggal pada 7 Februari setelah tertular virus dari pasien katarak pada awal Januari.

Li diberitahu oleh polisi untuk tidak berbicara tentang wabah setelah pesan yang dia kirim ke alumni sekolah kedokteran tentang "virus mirip-Sars" dibagikan secara online.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com