Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Profesor Positif Virus Corona, Kuliah di Kampus Singapura Ini Dilakukan Secara Online

Kompas.com - 14/02/2020, 21:08 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua kelas di School of Design and Environment (SDE), National University of Singapore (NUS) akan dilakukan secara online.

Terhitung sejak hari ini, Jumat (14/2/2020), kuliah akan dipandu dari luar kelas, karena salah satu profesor di kampus itu jatuh sakit terinfeksi virus corona.

Dikutip dari Straitstimes, Presiden NUS, Tan Eng Chye pada Kamis (13/2/2020) mengatakan sebagai upaya pencegahan, kelas, tes, pertemuan antar siswa dan staf SDE, juga diskusi diundur sampai 21 Februari 2020 dan kembali dimulai pada 22 Februari-1 Maret 2020.

SDE sendiri memiliki lebih dari 1.900 mahasiswa S-1 untuk jurusan arsitektur, desain industri, 
real estat atau manajemen dan fasilitas proyek.

Sistem pembelajaran online akan diberlakukan untuk lebih dari 50 mahasiswa di fakultas lainnya juga pada Senin (17/2/2020).

Semua acara dan kegiatan juga telah dibatalkan atau ditangguhkan. Para pengajar yang masih melakukan pertemuan fisik diminta untuk memotret setiap kelas yang diampu kemudian menyimpannya selama 2 minggu.

Hal itu untuk memudahkan pelacakan kontak jika dibutuhkan.

Semua staf dan mahasiswa harus mengukur suhu mereka dua kali sehari dan melaporkannya dalam sistem online.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat semua orang di kampus kami aman dan sehat," kata Prof. Tan.

Baca juga: 3.835 Km dari China, Mengapa Kasus Virus Corona Singapura Hampir Sama dengan Hong Kong?

Tertular di gereja

Sang profesor yang terinfeksi virus corona baru saja menghadiri gereja Grace Assembly of God, kluster kelima infeksi corona di Singapura.

Sejak saat itu ia belum kembali ke kampus karena menunjukkan gejala virus corona pada Senin (10/2/2020) malam.

Terakhir kali ke kampus, profesor tersebut masih dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.

Seorang juru bicara NUS mengatakan kontak terakhir profesor bersangkutan dengan mahasiswanya berlangsung pada 5 Februari lalu.

"Staf yang memiliki kontak dekat dengan profesor telah dengan cepat diliburkan, kami juga memberi mereka bantuan dan dukungan," kata dia.

NUS juga telah melakukan pembersihan dan upaya pencegahan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com