"Pemerintah saya akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negara kami dari ancaman ini," ujar Trump dalam pidatonya.
Gedung Putih telah mengatakan bahwa China setuju untuk mengizinkan para ahli kesehatan Amerika ke negara itu untuk membantu, tetapi China tidak bereaksi dengan sangat antusias.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah menyerukan solidaritas internasional dan mengakhiri segala diskriminasi yang berakar buruk atas wabah tersebut.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di New York pada Selasa (4/2/2020).
Ada juga laporan tentang orang-orang China dan Asia di luar negeri yang menghadapi pelecehan rasis sejak maraknya virus corona di dunia.
Media lokal di Inggris melaporkan, seorang pelajar China di Sheffield diserang karena mengenakan masker, Kamis (30/1/2020).
Selain itu, kejadian berulang dialami oleh seorang wanita China yang dikirim ke rumah sakit untuk perawatan medis setelah ditabrak oleh dua orang asing di Berlin pada Jumat (31/1/2020).
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) merilis data mengenai kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri naik sebanyak 3.887 kasus pada Rabu (5/2/2020).
Angka tersebut menyumbang di jumlah total keseluruhan kasus virus corona di dunia sebanyak 24.324 kasus.
Sementara itu, pusat wabah virus corona yakni di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tercatat mengalami peningkatan kasus sebanyak 3.156 menjadi 16.678 kasus.
Meski begitu, SCMP juga merilis ada sebanyak 911 orang yang dilaporkan sembuh dari virus corona. Data itu bersumber dari NHC.
Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.