Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Merebak, China Ajukan Paten Obat Guna Sembuhkan Pasien

Kompas.com - 06/02/2020, 08:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona jenis baru atau disebut Novel coronavirus (2019-nCoV) semakin merebak.

Hingga Rabu (5/2/2020), jumlah korban yang dilaporkan tewas akibat virus corona sebanyak 492 orang yang terdiri dari 490 warga China, 1 warga Hong Kong, dan 1 warga Filipina.

Dilansir South China Morning Post (SCMP), China mengajukan permohonan paten obat virus corona guna mengambil langkah untuk melindungi warga negaranya.

Baca juga: Saat Kota-Kota di China Diserang Virus Corona...

Aplikasi paten obat

Institut Virologi Wuhan menyampaikan aplikasi paten telah diajukan pada 21 Januari untuk penggunaan remdesivir.

Remdesivir merupakan obat yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Gilead Sciences.

Diketahui, obat ini belum disetujui atau dilisensikan di mana saja di dunia, tetapi telah dilarikan ke uji coba di China setelah menunjukkan tanda-tanda penggunaan yang efektif pada pasien virus corona.

Sementara itu, ilmuwan China juga menemukan remdesivir dan klorokuin (obat malaria berusia 80 tahun) yang dinilai efektif dalam studi laboratorium yang bertujuan untuk menggagalkan virus corona.

Namun, suatu lembaga di Wuhan menyebutkan, efek dua obat pada manusia memerlukan tes klinis lebih lanjut.

Hal itu membuat aplikasi paten untuk kepentingan nasional dan tidak akan menggunakan hak patennya jika perusahaan farmasi asing bekerja sama dengan China untuk menghentikan penularannya.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Wuhan meningkatkan pengujian

Menurut media di China, saat ini kapasitas untuk mendiagnosis virus corona telah ditingkatkan di Wuhan.

Hubei Daily melaporkan, 31 lembaga di Wuhan diperlengkapi untuk melakukan pengujian. Selain itu, kapasitas mereka telah ditingkatkan dari 200 tes sehari menjadi 4.000 kali.

Rumah Sakit Tongji sekarang dapat melakukan 1.000 tes sehari pengujian yang dilakukan oleh 27 staf.

Dilaporkan, mereka melakukan pengujian dalam 24 jam.

"Karena permintaan untuk tes meningkat, kami telah mengerahkan tenaga kerja dari departemen lain," ujar Direktur Rumah Sakit Tongji, Sun Zirong pada SCMP.

Baca juga: Otoritas Kesehatan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Sentuhan

Trump dan China

Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, AS bekerja sama dengan China akan memerangi wabah tersebut.

"Pemerintah saya akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negara kami dari ancaman ini," ujar Trump dalam pidatonya.

Gedung Putih telah mengatakan bahwa China setuju untuk mengizinkan para ahli kesehatan Amerika ke negara itu untuk membantu, tetapi China tidak bereaksi dengan sangat antusias.

PBB mendesak dukungan, bukan stigma

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah menyerukan solidaritas internasional dan mengakhiri segala diskriminasi yang berakar buruk atas wabah tersebut.

Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di New York pada Selasa (4/2/2020).

Ada juga laporan tentang orang-orang China dan Asia di luar negeri yang menghadapi pelecehan rasis sejak maraknya virus corona di dunia.

Media lokal di Inggris melaporkan, seorang pelajar China di Sheffield diserang karena mengenakan masker, Kamis (30/1/2020).

Selain itu, kejadian berulang dialami oleh seorang wanita China yang dikirim ke rumah sakit untuk perawatan medis setelah ditabrak oleh dua orang asing di Berlin pada Jumat (31/1/2020).

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) merilis data mengenai kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri naik sebanyak 3.887 kasus pada Rabu (5/2/2020).

Angka tersebut menyumbang di jumlah total keseluruhan kasus virus corona di dunia sebanyak 24.324 kasus.

Sementara itu, pusat wabah virus corona yakni di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tercatat mengalami peningkatan kasus sebanyak 3.156 menjadi 16.678 kasus.

Meski begitu, SCMP juga merilis ada sebanyak 911 orang yang dilaporkan sembuh dari virus corona. Data itu bersumber dari NHC.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com