Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bongkahan Emas "The Welcome Stranger" Ditemukan di Australia

Kompas.com - 05/02/2020, 09:21 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Hari ini, 151 tahun yang lalu, atau tepatnya 5 Februari 1869, sebuah bongkahan emas besar ditemukan di Australia.

Dilansir BBC (05/02/2019), bongkahan emas itu ditemukan di ladang emas Victoria oleh dua penambang asal Inggris.

Bongkahan emas itu kemudian dijuluki dengan The Welcome Stranger.

Disebut bongkahan karena memang besar, yakni beratnya mencapai 72 kg dan panjangnya 61 cm.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Mina Sebabkan 251 Jemaah Haji Meninggal Saat Lempar Jumrah

Bagaimana ditemukannya?

Pada 1850-an, ribuan orang melakukan perjalanan ke Victoria, Australia, untuk mencari kekayaan mereka, sebagai bagian dari demam emas Victoria.

Mereka datang dari Australia dan di seluruh dunia. Bagi kebanyakan dari mereka kekayaan besar tidak pernah tercapai.

Keberuntungan datang pada dua penambang asal Inggris pada 5 Februari 1869, yakni John Deason dan Richard Oates.

Keduanya diketahui bermigrasi ke Australia pada 1853. Mereka kemudian memulai hidup sebagai penambang atau penggali.

Pada 1862, mereka tiba di Moliagul. Setelah 7 tahun bertahan dan mencari nafkah, akhirnya kedua pria itu mendapatkan emas.

Mereka mendapatinya di lereng yang disebut Bulldog Gully. Bongkahan emas itu terkubur tepat di bawah permukaan.

Deason menulis, karena besarnya bongkahan itu, dia harus menggunakan linggis untuk mengangkatnya ke permukaan.

Karena besarnya ukuran, bongkahan emas tersebut harus dipecah saat akan ditimbang di London Chartered Bank of Australia.

Bongkahan emas yang ditemukan itu dibawa ke kota Dunolly, sekitar 20 km jauhnya.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dinyatakan Alami Kecelakaan, 239 Penumpang Tewas

Moliagul sekarang

Saat ini masyarakat bisa melihat replika bongkahan emas itu di Museum Dunolly.

Sementara itu, Moliagul, tempat emas ditemukan, saat ini dihuni para petani.

Tidak ada toko, hotel, namun hanya segelintir rumah.

Tapi orang-orang masih tertarik datang ke daerah itu. Daerah yang dijuluki Segitiga Emas.

Orang-orang datang ke sana untuk mencoba keberuntungan mereka dan menghabiskan waktu berhari-hari di sana.

Masih ada beberapa bongkahan berukuran wajar di sekitar tetapi tidak seperti Welcome Stranger.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com