KOMPAS.com - Kasus virus corona baru atau 2019-nCoV pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Hubei, China.
Update terakhir hingga Selasa (28/1/2020) korban jiwa dari virus corona mencapai 107 orang meninggal dunia. Sementara 4600 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi.
Virus corona dapat menular antarmanusia, sehingga perlu diwaspadai, termasuk para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke China.
Dr. Yoko Furuya dari Columbia University Irving Medical Center dikutip dari CNN , (28/1/2020) mengatakan, risiko bepergian ke negara yang diduga terdapat virus corona selalu ada.
Namun menurutnya, secara umum tidak akan ada risiko yang meningkat atau berbahaya di luar area Provinsi Hubei dan sekitarnya.
Kendati begitu, Dr. William Schaffner profesor kedokteran divisi penyakit menular Universitas Vanderbilt, Tennessee mengingatkan, wisatawan yang menuju Tiongkok tetap harus lebih waspada.
Orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dalam beberapa minggu terakhir, dan merasakan sakit demam, batuk, mengalami kesulitan bernafas, harus lekas mencari perawatan medis.
Baca juga: Virus Corona, Pemerintah RI Resmi Keluarkan Travel Warning ke Provinsi Hubei China
Schaffner mengatakan mengenakan masker memang menjadi kebiasaan masyarakat di wilayah Asia. Namun menurutnya secara ilmiah menjaga kebersihan tangan lebih efektif untuk melindungi diri dari virus dan patogen lain di lingkungan.
CDC merekomendasikan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.
Pembersih tangan berbasis alkohol dapat digunakan ketika sabun dan air tidak tersedia.
Disarankan juga untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju Anda (bukan tangan) saat batuk atau bersin.
Sampai saat ini, sejumlah pelayaran termasuk MSC, Costa dan Royal Caribbean, telah membatalkan jadwal pelayaran ke China, serta meningkatkan prosedur pemeriksaan untuk penumpang yang naik dari pelabuhan China.
Pada 24 Januari 2020, Delta Air Lines memperbolehkan penumpang dengan rencana perjalanan yang melibatkan Beijing dan Shanghai, untuk membatalkan atau mengubah penerbangan tanpa biaya ke penerbangan selanjutnya.
American Airlines dan operator lain juga menawarkan keringanan serupa bagi penumpangnya.
Sejumlah maskapai penerbangan Asia telah menangguhkan penerbangan ke Wuhan.