Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebaknya Virus Corona, Seberapa Aman untuk Bepergian ke China?

Kompas.com - 28/01/2020, 18:21 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus virus corona baru atau 2019-nCoV pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Hubei, China.

Update terakhir hingga Selasa (28/1/2020) korban jiwa dari virus corona mencapai 107 orang meninggal dunia. Sementara 4600 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi. 

Virus corona dapat menular antarmanusia, sehingga perlu diwaspadai, termasuk para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke China.

Dr. Yoko Furuya dari Columbia University Irving Medical Center dikutip dari CNN , (28/1/2020) mengatakan, risiko bepergian ke negara yang diduga terdapat virus corona selalu ada. 

Namun menurutnya, secara umum tidak akan ada risiko yang meningkat atau berbahaya di luar area Provinsi Hubei dan sekitarnya.

Kendati begitu, Dr. William Schaffner profesor kedokteran divisi penyakit menular Universitas Vanderbilt, Tennessee mengingatkan, wisatawan yang menuju Tiongkok tetap harus lebih waspada.

Orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dalam beberapa minggu terakhir, dan merasakan sakit demam, batuk, mengalami kesulitan bernafas, harus lekas mencari perawatan medis.

Baca juga: Virus Corona, Pemerintah RI Resmi Keluarkan Travel Warning ke Provinsi Hubei China

Masker dan cuci tangan

Schaffner mengatakan mengenakan masker memang menjadi kebiasaan masyarakat di wilayah Asia. Namun menurutnya secara ilmiah menjaga kebersihan tangan lebih efektif untuk melindungi diri dari virus dan patogen lain di lingkungan.

CDC merekomendasikan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.

Pembersih tangan berbasis alkohol dapat digunakan ketika sabun dan air tidak tersedia.

Disarankan juga untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju Anda (bukan tangan) saat batuk atau bersin.

Akses ke China

Sampai saat ini, sejumlah pelayaran termasuk MSC, Costa dan Royal Caribbean, telah membatalkan jadwal pelayaran ke China, serta meningkatkan prosedur pemeriksaan untuk penumpang yang naik dari pelabuhan China.

Pada 24 Januari 2020, Delta Air Lines memperbolehkan penumpang dengan rencana perjalanan yang melibatkan Beijing dan Shanghai, untuk membatalkan atau mengubah penerbangan tanpa biaya ke penerbangan selanjutnya.

American Airlines dan operator lain juga menawarkan keringanan serupa bagi penumpangnya.

Sejumlah maskapai penerbangan Asia telah menangguhkan penerbangan ke Wuhan.

Beberapa maskapai penerbangan Amerika juga memberikan penawaran fleksibilitas pembatalan rencana perjalanan yang melibatkan Bandara Wuhan.

Baca juga: Korban Terus Bertambah, Bagaimana Efek Virus Corona pada Tubuh?

Travel warning

Pemerintah Indonesia mengeluarkan travel warning untuk warga Indonesia bepergian ke Provinsi Hubei, China. 

Kota Wuhan yang diduga sebagai sumber virus corona merupakan ibu kota Provinsi Hubei. 

Dikut dari CNN, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah meningkatkan status saran perjalanan untuk China ke tingkat tertinggi.

Sebelumnya, hanya Provinsi Hubei saja yang diberikan peringatan level 3.

Sedangkan, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris menyarankan jika memungkinkan warganya di Provinsi Hubei bisa meninggalkan kota Wuhan, maka harus dilakukan.

Pemerintah Kanada juga mengeluarkan travel advice yang mendesak warganya untuk menghindari seluruh perjalanan ke Provinsi Hubei. Bahkan, secara khusus menyebutkan kota Wuhan, Huanggang, dan Ezhou.

Baca juga: Rekap Perkembangan Virus Corona Wuhan dari Waktu ke Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com