Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Erupsi Gunung Taal Filipina Disertai Petir, Kenapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 13/01/2020, 13:15 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

 

Ionisasi dan petir

Ionisasi adalah pemisahan atom atau molekul menjadi ion-ion yang bermuatan positif dan negatif. Proses ionisasi ke muatan positif atau negatif mempunyai perbedaan.

Ion bermuatan positif didapat saat elektron yang terikat pada atom atau molekul menyerap energi cukup agar dapat lepas dari potensial listrik yang mengikatnya.

Energi yang dibutuhkan ini disebut potensial ionisasi. Secara umum potensial ionisasi terjadi antara awan dengan Bumi atau awan dengan awan.

Ion bermuatan negatif didapat ketika elektron bebas bertabrakan dengan atom dan terperangkap dalam kulit atom dengan potensial listrik tertentu.

Bertambah atau berkurangnya partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya yang terikat pada atom atau molekul ini dapat menyebabkan proses petir yang terjadi.

Sumber sambaran petir biasanya ditimbulkan oleh awan petir cumulonimbus (cb).

Baca juga: Pasangan di Filipina Ini Menikah dengan Latar Belakang Erupsi Gunung Taal

Petir vulkanik

Saat erupsi gunung berapi, awan cumulonimbus tergantikan oleh awan kepulan uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lain yang menyembur ke angkasa secara masif.

Petir vulkanik tidak terjadi secara langsung meskipun di dalam kolom letusan yang berisi koleksi partikel abu kaca panas, uap dan gas bersama meletus ke atmosfer dengan banyak ukuran yang berbeda dari partikel abu.

Karena, sebelum petir terjadi, partikel harus terionisasi terlebih dahulu, dengan memisahkan elektron yang terikat pada partikel tersebut dengan perantara energi potensial suatu masa.

Kendati begitu, petir vulkanik masih menjadi perdebatan lantaran kejadian ini kadang terjadi saat ada erupsi gunung berapi.

Pada setiap kejadian, menunjukkan bahwa kilatan petir mulai dan berakhir dalam kolom letusan, dan masih diperdebatkan jenis perantara suatu massa yang dapat memisahkan partikel-partikel tersebut yang harus melalui proses potensial ionisasi.

Situs resmi BMKG menunjukkan adanya beberapa teori petir vulkanik. 

Teori pertama menyebutkan, adanya tabrakan partikel yang dikeluarkan saat erupsi dapat mentransfer muatan satu sama lain dan berubah menjadi massa positif atau negatif.

Kemudian terjadi (ionisasi) pemisahan muatan dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.

Baca juga: Erupsi Gunung Taal di Filipina, Ini Informasi Penting untuk Turis Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com