Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan di Australia, Ini Imbauan Kemenlu RI untuk WNI

Kompas.com - 06/01/2020, 12:26 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengeluarkan imbauan terkait masih terjadinya kebakaran hutan di New South Wales, Australia.

Imbauan tersebut disampaikan melalui akun @safetravel.kemlu. Imbauan ini diunggah pada 4 Januari 2020.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Safe Travel Kemlu (@safetravel.kemlu) pada 3 Jan 2020 jam 9:46 PST

Imbauan tersebut juga dapat diakses melalui laman resmi Safe Travel Kemenlu RI pada https://safetravel.id/.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/1/2020), Pelaksana Tugas (Plt) Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membenarkan adanya imbauan tersebut.

"Iya, benar," jawab Faizasyah.

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Kisah Seekor Kuda Selamatkan Pemiliknya dari Kepungan Asap...

Menurut Faizasyah, Safe Travel memang merupakan aplikasi resmi yang dibuat Kementerian Luar Negeri.

"Safe travel akan meng-update perkembangan atau kondisi di satu negara sehingga WNI yang bepergian akan siap dan waspada atas kondisi tertentu," tutur Faizasyah.

Ia mengungkapkan bahwa imbauan kali ini adalah terkait kebakaran semak-semak atau bushfire yang terjadi di Australia.

Menurut unggahan Safe Travel Kemenlu, pada 4 Januari 2020, New South Wales (NSW) Rural Fire Service telah mengumumkan bahwa wilayah NSW South Coast antara Batemans Bay dan perbatasan Victoria adalah 'Tourist Leave Zone'.

Dalam unggahan ini, juga disampaikan imbauan kepada warga untuk tidak bepergian ke daerah tersebut.

"Apabila Anda berada di lokasi terdampak, kami mengimbau untuk meninggalkan lokasi sebelum kondisi cuaca memburuk," tulis Safe Travel Kemenlu dalam unggahannya.

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Jabat Tangan PM Scott Morrison Ditolak Warga

Untuk memantau perkembangan situasi kebakaran hutan, dapat dilakukan melalui akun @NSWRFS di Twitter dan Live Traffic NSW untuk informasi terkait penutupan jalan.

Sementara, apabila membutuhkan bantuan, para WNI dapat menghubungi perwakilan RI terdekat pada kontak-kontak sebagai berikut:

  • @kbricanberra : +61450 475 094
  • @kjrisydney : +61 423 760 106
  • KJRI Perth: +61 499 772 978
  • @kjrimelbourne : +61 477 007 075
  • @kridarwin : +61 438 843 040

Selain itu, jika telah mengunduh aplikasi Safe Travel dalam perangkatnya, apabila diperlukan bantuan, dapat digunakan tombol darurat pada aplikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com