Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Akhir dari Pembajakan 8 Hari Pesawat Indiana Airlines

Kompas.com - 31/12/2019, 05:39 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Awalnya, pesawat Indiana Airilines itu berencana untuk mendarat di Afganistan, tetapi dilarang oleh pejabat Afganistan karena bandara setempat tidak dilengkapi fasilitas pendaratan malam.

Pesawat itu kemudian mendarat di Pangkalan Udara Militer Uni Emirat Arab, di luar Dubai, pada pukul 20.05 waktu setempat.

Saat itu, 26 wanita dan anak-anak sudah diturunkan dari pesawat yang dibajak, termasuk korban tewas.

Namun, pesawat kemudian meninggalkan pangkalan militer tersebut, menuju lokasi yang tidak jelas.

Pukul 03.09 dini hari, pesawat mendarat di Kandahar, Afganistan hingga akhir penyanderaan, 31 Desember 1999.

Pelaku

Harian Kompas, 27 Desember 1999 memberitakan, berdasarkan sumber penyidikan Nepal, empat dari lima pembajak bersenjata itu tiba di Kathmandu dengan sebuah penerbangan dari Pakistan.

Longgarnya proses pengamanan membuat mereka tanpa diperiksa dapat memasuki pesawat Indian Airlines itu menjelang lepas landas.

"Keempatnya tiba dari Karachi, Pakistan Selatan, dengan pesawat Pakistan International Airlines yang terlambat pada Jumat malam. Dan, proses transfer ke pesawat Indian Airlines itu berlangsung kurang dari sejam," kata sumber itu.

Keempatnya kemudian berjalan melintasi landasan menuju pesawat yang akan mereka bajak, dengan demikian tak melalui prosedur keamanan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004

Tuntutan

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 29 Desember 1999, para pembajak itu memiliki tiga tuntutan yang harus segera dipenuhi.

Pertama, mereka menuntut agar India membebaskan ulama Pakistan Maulana Masood Azhar, yang ditahan karena mendukung separatisme Kashmir.

Kedua, pembebasan 35 orang gerilya Muslim yang ditahan lainnya.

Ketiga, dikembalikannya peti jenazah teroris Sajjad Afghani, dan pembayaran oleh India sebesar 200 juta dollar" sebagai penukar 160 orang yang ada di pesawat, meski kemudian mencabut tuntutan ketiga ini.

Menyerah

Harian Kompas 1 Januari 2000 memberitakan, setelah Pemerintah India membebaskan militan dari penjara India, kawanan pembajak itu menyerah.

Dengan mengenakan tutup muka dan senjata api, lima pembajak turun dari Airbus 300 yang dibajak. Mereka lalu masuk kendaraan yang sudah disiapkan petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com