Awalnya, pesawat Indiana Airilines itu berencana untuk mendarat di Afganistan, tetapi dilarang oleh pejabat Afganistan karena bandara setempat tidak dilengkapi fasilitas pendaratan malam.
Pesawat itu kemudian mendarat di Pangkalan Udara Militer Uni Emirat Arab, di luar Dubai, pada pukul 20.05 waktu setempat.
Saat itu, 26 wanita dan anak-anak sudah diturunkan dari pesawat yang dibajak, termasuk korban tewas.
Namun, pesawat kemudian meninggalkan pangkalan militer tersebut, menuju lokasi yang tidak jelas.
Pukul 03.09 dini hari, pesawat mendarat di Kandahar, Afganistan hingga akhir penyanderaan, 31 Desember 1999.
Harian Kompas, 27 Desember 1999 memberitakan, berdasarkan sumber penyidikan Nepal, empat dari lima pembajak bersenjata itu tiba di Kathmandu dengan sebuah penerbangan dari Pakistan.
Longgarnya proses pengamanan membuat mereka tanpa diperiksa dapat memasuki pesawat Indian Airlines itu menjelang lepas landas.
"Keempatnya tiba dari Karachi, Pakistan Selatan, dengan pesawat Pakistan International Airlines yang terlambat pada Jumat malam. Dan, proses transfer ke pesawat Indian Airlines itu berlangsung kurang dari sejam," kata sumber itu.
Keempatnya kemudian berjalan melintasi landasan menuju pesawat yang akan mereka bajak, dengan demikian tak melalui prosedur keamanan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 29 Desember 1999, para pembajak itu memiliki tiga tuntutan yang harus segera dipenuhi.
Pertama, mereka menuntut agar India membebaskan ulama Pakistan Maulana Masood Azhar, yang ditahan karena mendukung separatisme Kashmir.
Kedua, pembebasan 35 orang gerilya Muslim yang ditahan lainnya.
Ketiga, dikembalikannya peti jenazah teroris Sajjad Afghani, dan pembayaran oleh India sebesar 200 juta dollar" sebagai penukar 160 orang yang ada di pesawat, meski kemudian mencabut tuntutan ketiga ini.
Harian Kompas 1 Januari 2000 memberitakan, setelah Pemerintah India membebaskan militan dari penjara India, kawanan pembajak itu menyerah.
Dengan mengenakan tutup muka dan senjata api, lima pembajak turun dari Airbus 300 yang dibajak. Mereka lalu masuk kendaraan yang sudah disiapkan petugas.