KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah mendapatkan sorotan oleh masyarakat.
Salah satunya, terkait dengan dicopotnya Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Putra Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dalam dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Meski masih ada BUMN yang merugi, faktanya terdapat sejumlah BUMN yang mendominasi sejumlah sektor bisnis di Indonesia.
BUMN itu bergerak di sejumlah bidang, di antaranya sektor semen, listrik, perbankan, konstruksi hingga minyak dan gas bumi atau BBM (Bahan Bakar Minyak).
Berikut 5 perusahaan BUMN yang berhasil mendominasi pasar:
1. Semen Indonesia
Perusahaan pelat merah yang dipimpin oleh Hendi Prio Santoso ini mampu mendominasi pasar semen di Indonesia.
Semen Indonesia merupakan perusahaan holding yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company di Vietnam.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangun (SIIB) telah resmi mengakuisi 80,6 persen kepemilikan saham Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor di PT Holcim Indonesia Tbk.
Setelah akuisisi, total anggota Group Semen Indonesia menjadi 14 perusahaan.
Kapasitas produksi terpasang perseroan pun mencapai 53 juta ton per tahun.
Sehingga, Semen Indonesia mampu menguasai pasar semen di tanah sebesar 53,1 persen per Juli 2019.
Baca juga: 5 BUMN yang Masih Rugi, dari Krakatau Steel hingga Kertas Leces
2. PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan perusahaan yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Dikutip dari laman resmi PLN, Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga berkapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.