Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BUMN yang Dominasi Pasar, dari Pertamina hingga Semen Indonesia

Kompas.com - 13/12/2019, 06:30 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah mendapatkan sorotan oleh masyarakat. 

Salah satunya, terkait dengan dicopotnya Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Putra Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dalam dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. 

Meski masih ada BUMN yang merugi, faktanya terdapat sejumlah BUMN yang mendominasi sejumlah sektor bisnis di Indonesia.

BUMN itu bergerak di sejumlah bidang, di antaranya sektor semen, listrik, perbankan, konstruksi hingga minyak dan gas bumi atau BBM (Bahan Bakar Minyak).

Berikut 5 perusahaan BUMN yang berhasil mendominasi pasar:

1. Semen Indonesia

Bangunan pabrik Semen Indonesia di Kabupaten Rembang sudah mulai berlumut pasca sebulan tidak beroperasi, akhir pekan lalu. Izin lingkungan kegiatan pertambangan telah dicabut Gubernur Jateng 17 Januari 2017 lalu. Kontributor Semarang, Nazar Nurdin Bangunan pabrik Semen Indonesia di Kabupaten Rembang sudah mulai berlumut pasca sebulan tidak beroperasi, akhir pekan lalu. Izin lingkungan kegiatan pertambangan telah dicabut Gubernur Jateng 17 Januari 2017 lalu.

Perusahaan pelat merah yang dipimpin oleh Hendi Prio Santoso ini mampu mendominasi pasar semen di Indonesia.

Semen Indonesia merupakan perusahaan holding yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company di Vietnam. 

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangun (SIIB) telah resmi mengakuisi 80,6 persen kepemilikan saham Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor di PT Holcim Indonesia Tbk.

Setelah akuisisi, total anggota Group Semen Indonesia menjadi 14 perusahaan.

Kapasitas produksi terpasang perseroan pun mencapai 53 juta ton per tahun.

Sehingga, Semen Indonesia mampu menguasai pasar semen di tanah sebesar 53,1 persen per Juli 2019.

Baca juga: 5 BUMN yang Masih Rugi, dari Krakatau Steel hingga Kertas Leces

2. PLN

- -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan perusahaan yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Dikutip dari laman resmi PLN, Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga berkapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

PLN merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyalurkan listrik ke masyarakat.

PLN memiliki pembangkit sendiri untuk menghasilkan listrik. Tetapi, BUMN setrum ini juga membeli listrik yang dihasilkan oleh perusahaan swasta untuk disalurkan ke masyarakat.

Baca juga: Disorot, Berikut 5 BUMN yang Produknya Berhasil Mendunia

3. Pertamina

SDM unggul menjadi perhatian Pertamina.Dok Humas Pertamina SDM unggul menjadi perhatian Pertamina.

Pertamina merupakan BUMN yang bergerak di sektor migas mulai dari hulu hingga hilir.

Di bisnis hulu, Pertamina memiliki sejumlah kontrak blok migas. Sedangkan di sektor hilir migas, Pertamina mendominasi penjualan BBM di Indonesia.

Pertamina merupakan penyalur tunggal BBM jenis premium. Sedangkan untuk solar subsidi, Pertamina menyalurkannya bersama dengan AKR.

Pertamina juga mendominasi penyaluran BBM non subsidi dengan produknya yaitu pertamax, pertalite, pertamax turbo, maupun pertamina dex melalui SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) perseroan.

BUMN energi ini mendominasi penjualan BBM sepanjang 2018 dengan pangsa pasar sekitar 85 persen.

Pertamina juga menjadi satu-satunya penyalur bahan bakar pesawat atau avtur di Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir Lebur Bisnis Sampingan BUMN, Bisnis Lain Jangan Jadi Alasan

4. Perbankan (BRI, BNI, BTN, Mandiri)

Ilustrasi bankShutterstock Ilustrasi bank

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah perbankan yang berstatus BUMN.

Dikutip dari pemberitaan Kontan, dominasi perbankan BUMN masih sangat besar.

Tiga dari enam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 bermodal inti di atas Rp 30 triliun diisi oleh bank pemerintah yakni BRI, BNI, dan Mandiri.

Sedangkan satu bank BUMN yakni BTN berada di kelas BUKU 3 dengan modal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.

Sepanjang 2018 lalu, empat bank tersebut berhasil meraup untung senilai Rp 75,2 triliun.

Baca juga: Duh, Sudah 13 Petinggi BUMN Era Rini Soemarno yang Tersandung Kasus

5. Konstruksi (Waskita Karya, Hutama Karya, Jasa Marga

Kondisi di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/6/2018). Ruas Tol Pejagan-Pemalang ini dimiliki oleh Waskita Karya.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/6/2018). Ruas Tol Pejagan-Pemalang ini dimiliki oleh Waskita Karya.

BUMN karya seperti Waskita Karya, Hutama Karya, Jasa Marga mendominasi sejumlah proyek pemerintah. Seperti proyek jalan tol.

Salah satu alasan adanya dominasi BUMN di sektor tersebut lantaran sejumlah pembangunan jalan tol di Indonesia merupakan penugasan dari pemerintah dan didukung dengan PMN (Penyaluran Modal Negara).

Dikutip dari Kompas.com, 10 September 2019, Waskita Karya melalui anak usahanya memegang konsesi 18 ruas tol.

Bila diakumulasikan, panjang konsesi ke-18 ruas tersebut sudah lebih dari 1.000 kilometer.

(Sumber: Kompas.com/Dani Prabowo | Editor Hilda B Alexander)

Baca juga: Erick Thohir Akan Lebur Bisnis Sampingan BUMN, dari Hotel hingga Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com