Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang siswi sedang berkelahi dengan gurunya diduga karena persoalan penyitaan ponsel beredar di media sosial pada Selasa (3/12/2019).
Dalam video itu, pelajar (S) itu berupaya merebut ponsel miliknya yang ada di tangan sang guru (AS).
Namun, AS tidak langsung memberikan ponsel tersebut dan mendorong muridnya, hingga terjadi keributan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video berdurasi 3 menit 3 detik ini diunggah oleh salah satu pengguna Facebook bernama Vidio Kita pada Selasa (3/12/2019).
Selain itu, unggahan juga dilengkapi dengan narasi yang berisi pemicu perkelahian tersebut diduga karena ponsel murid yang disita.
Berikut narasi video tersebut:
"Tidak terima hp'a disita guru
siswi mts ini berantem dengan gurunya
menurut kalian siapa yang salah gaeeeeeeess?????
kalau menurut mimin admin sih siswinya
GURU SEPERTI TIDAK ADA WIBAWANYA DI MATA MURID INI
tkp:smp negiri bulukumba"
Hingga kini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 141 kali dan telah direspons sebanyak 167 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Riwayat Pendidikan Mulan Jameela
Mengonfirmasi adanya video viral itu, Kepala Satuan Reksrim Polres Bulukumba, Sulawesi Selatan, AKP Bery Juana Putra menyampaikan, kejadian tersebut benar terjadi di Bulukumba.
Tepatnya di SMP 20 Bulukumba, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Pada Senin tanggal 2 Desember 2019 sekitar jam 10.30 WITA, korban terlihat oleh gurunya sedang mengambil handphone dari bagasi motor dan memasukkan handphone tersebut ke dalam bajunya," ujar Bery kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2019).
Aksinya tersebut diketahui oleh AS, gurunya. Namun pelajar 14 tahun itu berkilah memasukan ponsel ke dalam pakaiannya.
Tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan oleh AS, ponsel itu ditemukan dan dilakukan penyitaan.
Penyitaan tersebut dilakukan lantaran pihak sekolah sedang melaksanakan ujian.
"Namun, karena korban tadi tidak mau menyerahkan handphone tersebut sehingga terjadi tarik-menarik dan korban seolah-olah melawan sehingga terjadi penganiayaan oleh gurunya dengan cara menempeleng dan memukul dada siswa," ujar Bery menjelaskan kronologi kejadian.