Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Memaknai Sumpah Pemuda melalui Berbahasa...

Kompas.com - 28/10/2019, 08:11 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Cara seperti ini, kata dia, biasa diterapkan di berbagai negara lain.

Setelah kepedulian terhadap bahasa Indonesia muncul, berikutnya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kecermatan penutur dalam berbahasa Indonesia.

"Kesalahan tulis masih banyak kita temukan di dalam surat atau dokumen resmi," kata dia.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Warganet Kicaukan #SumpahPemuda2019 di Twitter

Selain itu, kalimat yang dibuat oleh penutur bahasa Indonesia kerap belum efektif, terutama berkaitan kohesi paragraf dan koherensi wacana.

"Pendeknya, masih banyak yang perlu dibenahi dari segi penguasaan penutur bahasa Indonesia terhadap gramatika bahasa kita," kata Ivan.

Ke depannya, ia mengatakan, perlu menyeimbangkan peran tiga bahasa yang terdapat di Indonesia, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.

Salah satunya, menurut Ivan, merancang sebuah sistem pendidikan bahasa Indonesia yang membuat orang Indonesia memiliki kebanggaan dan keterampilan berbahasa Indonesia.

Kepada anak muda, Ivan berpesan, pentingnya menguasai penggunaan bahasa formal, bahasa Indonesia.

Hal ini disampaikannya merespons fenomena penggunaan bahasa slang atau ragam bahasa yang tidak resmi di kalangan anak muda.

Ada pula yang menyebutnya sebagai bahasa "alay".

Ia memahami bahwa penggunaan bahasa seperti ini untuk membedakan diri mereka dengan yang lain dan untuk menumbuhkan semangat kelompok.

"Inilah sebab bahasa slang (ragam bahasa) seperti bahasa alay atau bahasa prokem selalu tumbuh," kata dia.

Meski demikian, sebaiknya penggunaan bahasa seperti ini hanya digunakan di kalangan atau kelompok mereka sendiri.

"Anak zaman sekarang perlu juga memahami bagaimana cara memakai bahasa formal atau bahasa ragam lain untuk keperluan lain," ujar Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com