Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menulis Ekspresif, Cara Ampuh Keluar dari Depresi dan Cegah Bunuh Diri

Kompas.com - 13/10/2019, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Emosi, menurut Ela, adalah energi. Jika energi itu di dalam sebuah balon, maka balon akan meletus seiring bertambah banyaknya jumlah energi.

Hal ini lah yang membuat seseorang membutuhkan media untuk menyalurkan emosi itu.

"Kalau kita emosi kita ingin banting pintu, pengen mecahkan gelas, teriak, itu semua adalah energi yang membuat kita butuh penyaluran," kata Ela.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Bagaimana Cara Menyayangi Diri?

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan emosi itu agar lebih bermanfaat, di antaranya adalah dengan menulis ekspresif.

Menulis Ekspresif

Menurut Ela, seseorang yang secara menuliskan apa yang dia rasakan akan membuatnya berubah secara fisik dan kognisi.

Sebab, seseorang yang tengah depresi atau mengalami tekanan perasaan cenderung rentan terserang sakit.

"Kalau fisik ternyata bisa meningkatkan imunitas, anti bodi. Kedua, dengan menulis kita akan bisa menyadari perasaan kita," ungkap dia.

"Ada juga proses kognitif yang Anda alami, yaitu kemampuannya untuk membuat sesuatu itu lebih tertata dan terlatih," lanjutnya.

Menurutnya, hal yang dibutuhkan saat menulis ekspresif adalah kejujuran atau tanpa sensor.

Apabila terjadi sebuah proses pelepasan beban yang dirasakan, baik sedikit maupun banyak, maka proses menulis ekspresif tersebut bisa dikatakan berhasil.

Hal inilah yang dirasakan oleh salah seorang peserta workshop ketika pengalaman masa lalu yang membuatnya sedih.

"Nilainya 10 (sangat sedih) karena apa yang saya tuliskan adalah titik terendah dalam hidup saya. Setelah menulis dalam selembar kertas ini, saya pun sedikit merasa lega," kata Dziaul Haq, salah seorang peserta workshop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com