Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu SVT, Penyakit dengan Denyut Jantung Lebih dari 100 Detak Per Menit

Kompas.com - 12/10/2019, 08:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Takikardia Supraventrikular (SVT), dikenal juga dengan takikardia supraventrikular paroksismal, didefinisikan sebagai detak jantung cepat yang tidak normal.

SVT adalah istilah luas yang mencakup banyak bentuk masalah irama jantung (aritmia jantung) yang berasal dari ventrikel (supraventrikular) di atrium atau AV node.

Denyut jantung normal adalah 60 hingga 100 kali per menit.

Denyut jantung lebih dari 100 detak per menit disebut takikardia supraventrikular.

Hal ini terjadi ketika impuls listrik yang mengkoordinasikan detak jantung Anda tidak berfungsi dengan baik.

Biasanya terasa seperti jantung berdebar atau berdebar kencang.

Mereka yang menderita takikardia supraventrikular ini dapat menjalani hidup normal selayaknya orang yang tidak terserang penyakit.

Namun, ada pula yang membutuhkan perawatan khusus untuk mengendalikan atau mengurangi detak jantung yang cepat tersebut.

Gejala

Takikardia supraventrikular atau SVT bisa datang dan pergi secara tiba-tiba dengan rentang denyut jantung normal di antaranya.

Gejala dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari, dan beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali.

Takikardia supraventrikular menjadi masalah ketika sering terjadi, terutama jika Anda memiliki kerusakan jantung atau masalah medis lainnya.

Tanda dan gejala takikardia supraventrikular di antaranya:

  • Berdebar di dada 
  • Detak jantung cepat (jantung berdebar)
  • Sesak napas
  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Berkeringat
  • Sensasi berdebar di leher
  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan

Pada bayi dan anak-anak yang sangat muda, tanda dan gejala mungkin sulit diidentifikasi.

Penyebab

Bagi sebagian orang, takikardia supraventrikular berhubungan dengan pemicu yang jelas, seperti stres psikologis, kurang tidur atau banyak melakukan aktivitas fisik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com