Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu SVT, Penyakit dengan Denyut Jantung Lebih dari 100 Detak Per Menit

Kompas.com - 12/10/2019, 08:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Bagi yang lain, mungkin tidak ada pemicu yang terlihat.

Hal-hal lain yang dapat menyebabkan takikardia supraventrikular antara lain:

  • Gagal jantung
  • Penyakit tiroid
  • Penyakit jantung
  • Penyakit paru-paru kronis
  • Merokok
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Mengkonsumsi terlalu banyak kafein
  • Penggunaan narkoba, seperti kokain dan metamfetamin
  • Obat-obatan tertentu, termasuk obat asma dan pilek dan alergi
  • Operasi
  • Kehamilan
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom Wolff-Parkinson-White

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya takikardia supraventrikular, penting untuk mengetahui apa yang bisa menjadi pemicu dan mencoba menghindarinya.

Berikut beberapa yang perlu dicoba:

  • Makan makanan yang sehat untuk jantung
  • Meningkatkan aktivitas fisik Anda
  • Hindari merokok
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Membatasi atau menghindari alkohol
  • Mengurangi stres
  • Banyak istirahat
  • Menggunakan obat-obatan bebas dengan hati-hati, karena beberapa obat pilek dan batuk mengandung stimulan yang dapat memicu detak jantung yang cepat
  • Menghindari obat stimulan seperti kokain dan metamfetamin

Bagi kebanyakan orang dengan takikardia supraventrikular, kafein dalam jumlah sedang tidak memicu.

Sementara, kafein dalam jumlah besar harus dihindari.

Faktor risiko

Takikardia supraventrikular adalah jenis aritmia yang paling umum pada bayi dan anak-anak.

Hal ini juga cenderung terjadi dua kali lebih sering pada wanita, terutama wanita hamil, meskipun dapat terjadi pada kedua jenis kelamin.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko takikardia supraventrikular yaitu:

  • Usia
    Beberapa jenis takikardia supraventrikular lebih sering terjadi pada orang yang berusia setengah baya atau lebih.

  • Penyakit arteri koroner, masalah jantung lainnya dan operasi jantung sebelumnya
    Arteri jantung yang menyempit, serangan jantung, katup jantung yang abnormal, operasi jantung sebelumnya, gagal jantung, kardiomiopati dan kerusakan jantung lainnya meningkatkan risiko mengembangkan takikardia supraventrikular.

  • Penyakit jantung bawaan
    Terlahir dengan kelainan jantung dapat memengaruhi ritme jantung Anda.

  • Masalah tiroid
    Memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif dapat meningkatkan risiko takikardia supraventrikular.

  • Obat-obatan dan suplemen
    Obat batuk dan pilek tertentu yang dijual bebas dan obat resep tertentu dapat menyebabkan episode takikardia supraventrikular.

  • Kecemasan atau stres emosional

  • Kelelahan fisik

  • Diabetes
    Risiko Anda terkena penyakit arteri koroner dan tekanan darah tinggi sangat meningkat dengan diabetes yang tidak terkontrol.

  • Apnea tidur obstruktif
    Gangguan ini, di mana pernapasan Anda terganggu selama tidur, dapat meningkatkan risiko takikardia supraventrikular.

  • Penggunaan nikotin dan obat terlarang
    Nikotin dan obat-obatan terlarang, seperti amfetamin dan kokain, dapat sangat memengaruhi jantung dan memicu takikardia supraventrikular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com