Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatan Jiwa dan Pemahaman yang Kerap Keliru soal Dokter Jiwa...

Kompas.com - 11/10/2019, 17:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Apa pandangan Anda terhadap mereka yang berkonsultasi dengan dokter jiwa?

Mungkin, ada yang beranggapan bahwa mereka yang bertemu dokter jiwa mengalami gangguan jiwa.

Pemahaman seperti ini dinilai masih berkembang di masyarakat.

Dokter spesialis kesehatan jiwa di RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dr. Dharmawan AP, SpKJ, mengatakan, dokter jiwa adalah dokter umum yang mengambil spesialisasi kesehatan jiwa.

Selama ini, ada pemahaman yang keliru antara dokter jiwa dengan psikolog.

Dokter Jiwa sendiri merupakan profesi yang kerap dikenal sebagai psikiater.

Baca juga: Hal Sepele Ini Sering Dianggap Remeh, tetapi Bisa Ganggu Kesehatan Jiwa

Sementara, psikolog merupakan seseorang yang telah menempuh pendidikan S1 psikologi terlebih dahulu.

“Dokter jiwa itu dokter umum plus pendidikan spesialisasi. Dapat sertifikat dan beberapa mendapat pendidikan tambahan di luar negeri,” ujar dr. Dharmawan AP, SpKJ, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Pemahaman yang keliru

Dharmawan menjelaskan, dokter jiwa lebih fokus pada intervensi gangguan jiwa terutama yang berkaitan dengan fungsi otak.

Ia menyayangkan masih adanya anggapan buruk terhadap mereka yang konsultasi atau berobat kepada dokter jiwa.

“Banyak pasien saya yang bercerita tentang anggapan orang-orang bahwa datang ke dokter jiwa itu kalau sudah gila. Kalau baru sepertiga belum ke dokter jiwa,” ujar Dharmawan.

Padahal, kata dia, jiwa itu mengenai pikiran, perasaan, dan perilaku.

Seseorang dengan gangguan kecemasan atau memiliki masalah pribadi bisa berkonsultasi dengan dokter jiwa.

“Dokter jiwa, menangani perasaan psikosomatis yang berhubungan dengan stres dan gangguan fisik. Jadi tidak harus gila,” kata dia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

Pemahaman lainnya yang selama ini sering keliru, lanjut Dharmawan, anggapan bahwa orang yang sakit jiwa bisa diobati sendiri karena berkaitan dengan iman.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com