Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rusuh Wamena, Peneliti LIPI: Pemerintah Hanya Fokus Pembangunan dan Ekonomi

Kompas.com - 02/10/2019, 07:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerusuhan antar etnis yang terjadi di Wamena, Papua, turut menorehkan sejarah kelam bangsa Indonesia.

Kerusuhan tersebut bahkan menyebabkan trauma mendalam bagi para korban hingga tak berani untuk kembali ke Wamena.

Berdasarkan laporan Kompas.com, Senin (30/9/2019), Presiden Joko Widodo menyebut, sejumlah perusuh yang menyebabkan 33 orang tewas di Wamena, Papua, sudah ditangkap kepolisian.

Presiden tidak merinci berapa yang ditangkap dan identitas mereka. Presiden hanya menyebutkan bahwa para perusuh tersebut merupakan kelompok kriminal.

Menanggapi hal itu, peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiarti, menekankan pentingnya komitmen pemerintah untuk menangani akar kasus kerusuhan tersebut.

"Pemerintah harus berkomitmen untuk menyelesaikan akar masalah konfliknya, jangan hanya berfokus pada satu atau dua masalah saja," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Wanita yang akrab disapa Puput itu juga mengatakan, kasus Wamena harus dituntaskan dengan baik, seperti investigasi yang terbuka, objektif dan sampai tuntas.

Selain itu, Puput menilai pemerintah juga harus melakukan penyembuhan trauma kepada para korban.

Baca juga: Soal Aksi Mahasiswa, Pengamat: Presiden Memihak Siapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com