Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Fakta Sepekan, POM Mini Meledak hingga Surat Panggilan Interview

Kompas.com - 22/09/2019, 22:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi mengenai kabar bohong atau hoaks, misinformasi, dan disinformasi hingga kini masih bisa kita temukan di sejumlah media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.

Maraknya kabar tersebut membuat masyarakat yang membaca menjadi waswas dan resah. Sebab, informasi yang belum jelas kebenarannya itu dapat merugikan sejumlah pihak yang tidak jeli dalam memilih informasi.

Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk selektif dan cermat dalam menyaring dan memilah informasi dan kabar yang diterima agar tidak termakan informasi palsu.

Dalam pekan ini, ada 4 klarifikasi dan 1 hoaks yang beredar pada 16-22 September 2019.

POM Mini Meledak Akibat HP di Jok Motor di Sukoharjo

Sebuah video menampilkan kondisi ledakan di area SPBU yang kemudian disusul kebakaran beredar di media sosial pada Selasa (17/9/2019).

Dalam video juga disertai keterangan bahwa penyebab ledakan karena pelanggan yang meletakkan ponselnya di jok motor dan hendak mengisi bensin.

Terdengar juga warga berbicara dalam bahasa Jawa yang panik lantaran rumahnya terbakar.

Berikut narasinya:

"Innalillahi...Kejadian di Sukoharjo, di pom mini, seseorang/pelanggan mau beli/ngisi bensin, pas corong didekati/buka jok motor, tiba2 hp yang ditaruh bawah/bagasi/dijok tersebut berdering... bummm, meledak motornya, pom mini dan rumah ludes dilalap si jago merah".

Setekah ditelusuri, ternyata video tersebut serupa dengan video dalam sebuah pemberitaan televisi nasional.

Faktanya, ledakan tersebut bukan terjadi di Sukoharjo, melainkan di POM mini di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Diketahui, penyebab ledakan juga bukan dari ponsel yang ditaruh di dalam jok motor, namun adanya percikan api dari pompa pemindahan jurigen grum POM mini.

Dari kejadian itu, pemilik POM mini mengalami luka bakar ringan di tangan dan kaki. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 35 juta.

Baca juga: [KLARIFIKASI] POM Mini Meledak Akibat HP di Jok Motor di Sukoharjo

Video Rendang yang Diduga Berisi Narkoba

Salah satu pengguna Twitter, @Ukurjalan19 mengunggah video yang menampilkan seorang wanita sedang memotong daging rendang yang berisi gelondongan plastik berwarna putih dan hijau yang diduga berisi narkoba.

Pihak pengunggah juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati dengan barang yang dititipi orang asing.

"Perlu diwaspadai, jangan pernah mau dititipin apapun sama orang yang enggak dikenal. Meskipun di bandara, stasiun, mall atau tempat-tempat ramai.. (walaupun cuma rendang) ternyata bisa bermasalah," tulis akun @UkurJalan19 dalam twitnya.

Atas kejadian itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen (Pol) Sulistyo Pudjo menyampaikan bahwa video tersebut bukan dari Indonesia.

"Sudah ketahuan, (kejadiannya) di Nigeria. Saya juga tahunya dari berita Nigeria www.jacarandafm.com dengan judul 'Drugs Inside Cooked Meat'," kata Pudjo kepada Kompas.com (20/9/2019).

Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, pihaknya menemukan bahwa pengungah pertama video pemotongan daging berisi gelondongan narkoba, yakni akun Twitter @Abramjee pada Senin (16/9/2019).

Kemudian, stasiun radio Afrika Selatan, Jacarandafm, memberitakan kabar tersebut hingga video tersebut viral di Indonesia.

Dilansir dari Jacarandafm, dijelaskan bahwa cara menyelundupkan narkoba itu belum pernah terlihat sebelumnya.

Narkoba itu digulung dalam paket plastik kecil dan dimasukkan dalam masakan daging dengan bumbu kari.

Tak hanya itu, Pudjo mengungkapkan jika orang yang membawa, mentransfer, mengedarkan, dan memperjualbelikan narkoba aka terjerat pasal 112 hingga pasal 11 UU Narkotik, bahkan bisa dikenai hukuman mati.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Video Rendang yang Diduga Berisi Narkoba

Lembar CV Pelamar Kerja Jadi Bungkus Gorengan

Kemudian, sebuah unggahan menampilkan selembar curriculum vitae (CV) lengakap dengan foto dan data diri pelamar dijadikan bungkus gorengan ramai dibicarakan di media sosial pada Sabtu (21/9/2019).

Dalam data lempiran itu, disebutkan riwayat hidup tertera tulisan PT Nutrifood Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Public Relation Manager Nutrifood Arninta Puspitasari mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi mengenai kasus CV yang dijadikan bungkus gorengan ini.

Tak hanya itu, Ia mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk melindungi data pribadi karyawan, calon karyawan, dan mitra bisnis mereka.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat atau calon pendaftar untuk mengisi CV secara online di situs resmi PT Nutrifood.

"Kecuali untuk proses rekrutmen yang diselenggarakan secara langsung (offline)," ujar Arninta kepada Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).

Atas beredarnya data diri dan foto pelamar, pihak PT Nutrifood menyampaikan permohonan maaf dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Lembar CV Pelamar Kerja Jadi Bungkus Gorengan

Toilet Tanpa Sekat di Stasiun Ciamis

Beredar foto yang memperlihatkan beberapa kloset yang berdampingan tanpa adanya sekat diunggah oleh pengguna Twitter @feyzheng beredar di media sosial pada Sabtu (21/9/2019).

Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa lokasi dalam foto berada di Stasiun Ciamis, Jawa Barat.

"Ini gimana maksudnya min @KAI121, pipis/pup bareng2?," tulis akun @feyzheng dalam twitnya.

Mengonfirmasi hal itu, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Noxy Citrea mengungkapkan bahwa benar adanya foto kloset tanpa sekat terletak di Stasiun Ciamis, Jawa Barat.

Ia juga menjelaskan bahwa toilet tersebut memang sedang dalam masa perbaikan.

"Akan segera dipasang penyekat di toilet," ujar Noxy saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (21/9/2019).

Menurutnya, toilet itu didesain dengan penyekat dan memiliki kunci di pintu toilet agar privasi pengguna toilet tetap terjaga.

Atas kejadian ini, pihaknya meminta maaf terkait ketidaknyamanan pengguna toilet.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Toilet Tanpa Sekat di Stasiun Ciamis

Surat Rekrutmen dari PT Garuda Indonesia 22 September 2019

Sebuah surat dengan nomor 0179/HRD/GARUDA/IV/2019 berisi panggilan wawancara yang ditujukan kepada calon karyawan PT Garuda Indonesia yang namanya tercantum dalam badan surat beredar pada Minggu (22/9/2019).

Alih-alih nama pelamar disebut dalam surat, penerima mengira bahwa dirinya benar dipanggil untuk wawancara kerja.

Selain itu, penerima surat diminta hadir pada tes wawancara di Auditorium Gedung PT Garuda Indonesia (Persero) Jalan By Pass Ngurah Rai No.21 A, Kedongan Jimbaran, Kuta-Bali pada Selasa, 24 September 2019.

Dalam tes wawancara nanti, pelamar diwajibkan membawa sejumlah berkas, seperti hardfile surat panggilan wawancara, KTP/SIM, dan alat tulis.

Namun, saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan membantah bahwa surat itu berasal dari pihaknya.

"Ini hoaks. Bukan dari PT Garuda Indonesia," ujar Ikhsan kepada Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Ia juga menyampaikan bahwa informasi mengenai lowongan pekerjaan hanya dapat diakses melalui laman resmi di https://career.garuda-indonesia.com.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa proses rekrutmen karyawan PT Garuda Indonesia tidak ada penggantian biaya transportasi dan akomodasi.

"Keputusan tim rekrutmen dan seleksi tidak dapat diganggu gugat, dan kami tidak bertanggung jawa atas segala kerugian yang timbul akibat penipuan yang mengatasnamakan PT Garuda Indonesia," kata dia.

Baca juga: [HOAKS] Surat Rekrutmen dari PT Garuda Indonesia 22 September 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com