"Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, ataupun yang lain senangnya di dunia usaha," kata Jokowi.
Mengenai manuver dan sinyal yang diberikan Gubran, Peneliti Bidang Politik dan Hubungan Internasional CSIS Arya Fernandes menilai, pergerakan dan manuver-manuver Gibran, maupun Bobby, menunjukkan bahwa keduanya mempunyai keinginan untuk maju ke panggung politik.
"Semua manuver itu kan enggak mungkin dilakukan kalau enggak punya niatan-niatan politik," kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Akan tetapi, ia belum bisa memprediksi dan menganalisa mengenai peluang keduanya pada Pilkada 2020.
"Nilai plusnya kan ya mereka anak presiden. Tapi partai juga kan berpikir strategis. Partai akan lihat potensi elektoralnya, rivalnya," kata Arya.
Baca juga: Gibran Buka-bukaan soal Twitwar dengan Kaesang hingga Hadapi Haters
Mengenai dinasti politik, Arya menganggapnya sebuah fenomena yang wajar dalam politik.
"Jadi memang kecenderungan atau gejala politik kita pasca reformasi itu adalah tumbuhnya para dinasti dan kerabat politik," kata Arya.
"Itu tidak hanya terjadi di pusat, tetapi juga di tingkat daerah," lanjut dia.
Oleh karena itu, apa yang ditunjukkan Gibran dinilainya bukan hal baru,
Sejumlah anak politisi juga meneruskan jalan orangtuanya di panggung politik. Mereka di antaranya Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Ibas Yudhoyono, Hanafi Rais, dan lain-lain.
Menurut dia, kecenderungan dinasti politik selama ini untuk mempertahankan karier politik dan regenerasi politik.
Lingkungan keluarga yang dekat dengan dunia politik juga dinilai Arya memunculkan keinginan anggota keluarga lainnya untuk berkecimpung di dunia yang sama.
Baca juga: Gibran Rakabuming: Sebenarnya Saya dalam Posisi Serba Tidak Enak...
Apalagi, didukung dengan jaringan politik, publik, dan kekuatan finansial.
Namun, ia mengingatkan, Gibran yang selama ini tak punya pengalaman politik, harus menawarkan terobosan baru yang dianggap bisa mengatasi permasalahan rakyat.
"Mereka kan punya pengalaman profesional. Beberapa kepala daerah memang tidak memiliki pengalaman politik praktis, tpi mereka punya pengalaman profesional," kata Arya.
"Seperti Ridwan Kamil itu kan enggak punya karir politik, dia sebelumnya jadi dosen dan arsitek," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.