Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

It: Chapter 2 Rilis, Sejak Kapan Badut Dianggap Menakutkan?

Kompas.com - 05/09/2019, 08:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Pada tahun 1836, Deburau membunuh seorang anak laki-laki dengan pukulan dari tongkatnya setelah pemuda itu meneriaki dia di jalan.

Dengan demikian, dua badut terbesar dalam era modern adalah dua orang laki-laki bermasalah yang mengasi rezeki di balik make up cerianya.

Kemudian pada tahun 1892, dalam kisah karya Ruggero Leoncavallo yang dipertunjukkan di Opera Pagliacci atau badut dalam bahasa setempat, menampilkan badut yang menemukan istrinya selingkuh dan membunuhnya di atas panggung.

Dalam salah satu adegan, badut tersebut mengeluhkan pekerjaannya yang selalu membuat penonton tertawa, bahkan saat ia sedang menangis.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Joseph Grimaldi, Badut Terhebat Sepanjang Masa

Selain Leoncavallo, kisah badut mengenaskan lain juga ditulis oleh seniman Perancis, Catulle Mendes. Dalam cerita tersebut, setelah sang badut membunuh istrinya, bibir si karakter utama lalu dioles dengan darah sang istri sehingga menjadi merah.

Setelah masa kejayaan pertunjukan badut Grimaldi dan Deburau, tradisi pantomim mulai meninggalkan pentas opera di Eropa dan beralih ke sirkus.

Menurut Smithsonian Magazine, pertunjukan sirkus dimulai pada tahun 1760-an yang menyajikan pertunjukan berkuda pada awalnya.

Pertunjukan ini menghadirkan arena melingkar khusus untuk kuda. Kemudian seiring berjalannya waktu, sirkus juga menampilkan pertunjukan lain seperti seniman trapeze, akrobat, dan badut.

Pada saat itu, para badut tampil dengan komentar mereka akan pertunjukan berkuda. Namun semakin lama, mereka memiliki porsi tersendiri dalam sirkus.

Badut sampai ke Amerika

Kisah-kisah hidup badut yang kompleks ini pun sampai ke tanah Amerika saat pertunjukan sirkus ala Inggris sampai ke negeri itu.

Pada tahun 1924, kisah mengenai badut yang memiliki kehidupan pahit dan penuh dendam ditampilkan ke publik Amerika dalam film bisu berjudul He Who Get Slapped.

Lalu satu setengah dekade kemudian, tokoh ikonik Joker muncul dan menjadi musuh abadi superhero Batman.

Namun sosok badut yang selalu digambarkan mengalami kemalangan berubah saat publik Amerika mengenal Ronald McDonald.

Dalam salah satu iklan produk makanannya, karakter Ronald dipulas menjadi seseorang yang selalu tersenyum dan bahagia.

Ronald yang kemudian menjadi ikon makanan cepat saji menjadi populer seiring dengan berkembangnya televisi di kalangan keluarga di AS pada tahun 1950 dan 1960-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com