KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama DPRD Jawa Barat sepakat untuk mengkaji wacana pemindahan pusat pemerintahan dan ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Salah satu alasan pemindahan itu lantaran secara fisik, Kota Bandung sudah kurang mendukung sebagai pusat pemerintahan provinsi.
Mantan Wali Kota Bandung itu menyebut ada tiga wilayah yang berpotensi menjadi calon ibu kota baru Provinsi Jawa Barat.
Adapun tiga lokasi tersebut adalah Tegalluar yang berada di kabupaten Bandung, Walini di kabupaten Bandung Barat, dan di sekitar wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).
Seperti apa gambaran ketiga wilayah tersebut?
Dilansir dari tegalluar.desa.id, situs desa Tegalullar, Tegalluar sendiri merupakan sebuah desa di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut, Tegalluar memiliki luas wilayah 736 hektare.
Dilaporkan Kompas.com, Tegalluar juga masuk dalam kawasan pengembangan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta.
Dikutip dari Tribun Jabar, Walini dinilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Tegalluar dan Rebana.
Hal tersebut juga didukung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembamngunan Daerah (Bappeda) Bandung Barat, Asep Wahyu.
Menurut Asep, bila Walini terpilih menjadi ibu kota baru Jabar, pihaknya sangat mendukung. Sebab, luas wilayahnya masih sangat memungkinkan untuk dijadikan ibu kota baru.
Baca juga: Ridwan Kamil: Yang Pindah Pusat Pemerintahan, Ibu Kota Bisa Saja Tetap di Bandung
Masih dari sumber yang sama, keunggulan dari Walini dibandingkan dengan Tegalluar dan Rebana adalah wilayah Walini masih asri dan akan ditunjang dengan adanya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Selain itu, lahan dari wilayah Walini adalah milik PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN). PT tersebut merupakan milik negara yang akan mempermudah dijadikan sebagai lokasi ibu kota.
Asep juga menyatakan bahwa kondisi arus lalu lintas di Walini tidak terlalu padat. Selain itu jalannya juga tidak terlalu sulit sebab dekat dengan jalan Tol Cipularang.
Lanjut Asep, potensi bencana yang ada di Walini terutama di daerah Kabupaten Bandung Barat adalah pergerakan tanah. Namun, masih perlu kajian yang mendalam soal itu.