Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tegalluar, Walini, dan Rebana, Calon Ibu Kota Baru Jawa Barat

Kompas.com - 31/08/2019, 08:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama DPRD Jawa Barat sepakat untuk mengkaji wacana pemindahan pusat pemerintahan dan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Salah satu alasan pemindahan itu lantaran secara fisik, Kota Bandung sudah kurang mendukung sebagai pusat pemerintahan provinsi.

Mantan Wali Kota Bandung itu menyebut ada tiga wilayah yang berpotensi menjadi calon ibu kota baru Provinsi Jawa Barat.

Adapun tiga lokasi tersebut adalah Tegalluar yang berada di kabupaten Bandung, Walini di kabupaten Bandung Barat, dan di sekitar wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).

Seperti apa gambaran ketiga wilayah tersebut?

Tegalluar

Dilansir dari tegalluar.desa.id, situs desa Tegalullar, Tegalluar sendiri merupakan sebuah desa di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut, Tegalluar memiliki luas wilayah 736 hektare.

Dilaporkan Kompas.com, Tegalluar juga masuk dalam kawasan pengembangan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta.

Walini

Dikutip dari Tribun Jabar, Walini dinilai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Tegalluar dan Rebana.

Hal tersebut juga didukung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembamngunan Daerah (Bappeda) Bandung Barat, Asep Wahyu.

Menurut Asep, bila Walini terpilih menjadi ibu kota baru Jabar, pihaknya sangat mendukung. Sebab, luas wilayahnya masih sangat memungkinkan untuk dijadikan ibu kota baru.

Baca juga: Ridwan Kamil: Yang Pindah Pusat Pemerintahan, Ibu Kota Bisa Saja Tetap di Bandung

Masih dari sumber yang sama, keunggulan dari Walini dibandingkan dengan Tegalluar dan Rebana adalah wilayah Walini masih asri dan akan ditunjang dengan adanya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, lahan dari wilayah Walini adalah milik PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN). PT tersebut merupakan milik negara yang akan mempermudah dijadikan sebagai lokasi ibu kota.

Asep juga menyatakan bahwa kondisi arus lalu lintas di Walini tidak terlalu padat. Selain itu jalannya juga tidak terlalu sulit sebab dekat dengan jalan Tol Cipularang.

Lanjut Asep, potensi bencana yang ada di Walini terutama di daerah Kabupaten Bandung Barat adalah pergerakan tanah. Namun, masih perlu kajian yang mendalam soal itu.

Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka)

Seperti dikutip dari Tribun Jabar, keunggulan Rebana adalah dari segi ekonominya.

Sejak Februari 2019 lalu, Rebana sudah disiapkan sebagai kawasan segitiga emas ekonomi Jawa Barat.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat juga telah mengajukan Rebana menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri.

Pengajuan KEK ini tidak terlepas dari adanya dua sarana trasnportasi besar. Diantaranya adalah Pelabuhan Patimban di Subang, dan Bandara Kertajati di Majalengka.

Ridwan Kamil juga sempat menawarkan potensi yang ada di Rebana kepada investor Korea Selatan.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengatakan, Rebana akan menjadi kawasan paling futuristik di Jabar.

Karena masih wacana, pria yang kerap disapa Kang Emil ini menegaskan ibu kota Jabar bisa tetap berada di Bandung. Namun kantor kepala dinasnya berkumpul di suatu tempat yang memadai.

Hal itu dilakukan supaya pelayanan berjalan efektif dan efisien. Berbeda dengan sekarang, kurang efektif karena tempatnya berjauhan.

"Dari kemarin saya bilang studi pusat pemerintahan bukan ibu kota. Ibu kotanya belum tentu (pindah). Bisa tetap di Bandung," ujar Ridwan Kamil seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (30/8/2019).

Baca juga: Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Jabar, Ini Alasan Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com