Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Ledakan Nova 2024, Momen yang Terjadi Sekali Seumur Hidup

KOMPAS.com - Fenomena antariksa berupa ledakan nova diperkirakan akan kembali terjadi pada April-September 2024.

Ledakan nova kali ini merupakan fenomena luar angkasa yang langka karena hanya terjadi setiap 80 tahun sekali.

Artinya, seseorang mungkin akan menyaksikan fenomena ini sekali dalam seumur hidupnya.

Apa itu ledakan nova

Nova adalah ledakan bintang yang memiliki massa kecil dan memicu ledakan termonuklir. Fenomena ini berbeda dengan supernova yang merupakan peristiwa dahsyat yang menandai matinya sebuah bintang.

Pada 2024, ledakan nova terjadi pada sistem bintang T Coronar Borealis atau T CrB yang sistem bintang biner berisi katai putih dan raksasa merah.

Dilansir dari NASA, sistem bintang T CrB terletak 3.000 tahun cahaya dari Bumi dan terakhir meledak pada 1946.

T CrB akan mengalami nova di mana terjadi ledakan pada permukaan dan melemparkan materi ke luar angkasa tetapi tidak menghancurkan bintang itu sendiri.

"Saat kita menunggu nova, kenali konstelasi Corona Borealis, busur setengah lingkaran kecil di dekat Bootes dan Hercules. Di sinilah ledakan itu akan muncul sebagai bintang terang baru," tulis NASA.

Peristiwa nova juga disebut ledakan bintang atau dalam bahasa latin berarti bintang baru. Istilah ini muncul karena fenomena tersebut menyebabkan benda langit yang tadinya redup tiba-tiba menjadi terang sehingga menimbulkan kesan seperti bintang baru.

Kapan ledakan nova terjadi?

Astronom NASA Bill Cooke mengatakan, ledakan nova pada sistem bintang T CrB sangat jarang terjadi jika dibandingkan dengan fenomena gerhana matahari. 

Ledakan bintang nova terjadi ketika sistem T CrB memanas dan tekanannya meningkat sehingga mulai memuntahkan materi yang dikumpulkan oleh katai putih.

Bintang yang lebih kecil, kira-kira seukuran Bumi, mengalami kelebihan muatan materi sehingga meledak.

“Akhirnya ia mengakumulasi begitu banyak materi sehingga reaksi termonuklir dimulai dan bintang menjadi lebih terang ratusan kali lipat. Ia menjadi sangat terang," kata Cooke.

Menurut Cooke, T CrB diperkirakan bisa meledak kapan saja antara sekarang sampai dengan September 2024.

Ketika ledakan itu terjadi, sistem bintan akan melonjak dari magnitudo +10 yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang menjadi +2 magnitudo.

Perubahan tersebut setara dengan tingkat kecerahan Bintang Utara (Polaris) selama kurang lebih satu minggu.

Bisa dilihat dengan mata telanjang

Menyaksikan ledakan nova disebut-sebut bisa menjadi keberuntungan seumur hidup.

Para astronom mengatakan, setelah nova yang mencapai puncaknya dapat disaksikan dengan mata telanjang selama beberapa hari, khususnya di belahan Bumi utara.

Fenomena ini juga bisa disaksikan menggunakan alat bantu teropong selama lebih dari seminggu sebelum meredup kembali.

Sebelumnya, ledakan T CrB pernah diamati secara ilmiah pada 1866.

Fenomena ini diperkirakan telah terlihat sejak 1217 oleh seorang biarawan Jerman yang mendokumentasikan sebuah objek bersinar dengan sangat terang selama berhari-hari.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/21/170000365/fenomena-ledakan-nova-2024-momen-yang-terjadi-sekali-seumur-hidup

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke