KOMPAS.com - Makan siang gratis dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan dua program penting dari calon presiden dan wakil presiden pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut kubu Prabowo-Gibran, program makan siang gratis digadang-gadang akan mampu mengatasi persoalan stunting di Indonesia.
Sementara, pembangunan IKN merupakan program lanjutan dari pemerintah Presiden Joko Widodo.
Namun, ekonom senior sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedrajad Djiwandono mengatakan bahwa program makan siang gratis lebih penting dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penyataan itu disampaikannya dalam acara "Rosi" yang tayang di Kompas TV pada Kamis (28/3/2024).
Alasan makan siang gratis lebih penting dari IKN
Menurutnya program makan siang gratis merupakan program yang tidak bisa ditunda lagi karena Presiden Jokowi telah memerintahkan hal tersebut.
Alih-alih pembangunan IKN, Soedrajad lebih memilih untuk mendahulukan makan siang gratis.
Pasalnya, makan siang gratis merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di Indonesia dan investasi bagi ibu-ibu hamil untuk memperbaiki generasi masa depan.
“Makan siang gratis lebih penting karena akan membangun generasi Indonesia yang akan datang kok. Kalau diberi pilihan, saya nggak ragu untuk memilih makan siang gratis,” kata Soedrajad.
Lebih lanjut, Soedrajad mengatakan bahwa memindahkan ibu kota ke IKN merupakan proyek yang tidak ada urgensinya untuk saat ini.
Selain itu, Indonesia juga sebenarnya dalam kondisi belum mampu untuk membangun IKN karena dibangun dari nol.
Meskipun kondisi Jakarta yang memprihatinkan, tetapi target IKN yang diselesaikan dalam waktu dua tahun dinilai kurang realistis.
“Kalau saya enggak mau punya target untuk membangun IKN seperti itu,” ungkapnya.
Pendanaan makan siang gratis
Terkait dengan pendanaan makan siang gratis, Soedrajad mengungkapkan bahwa program ini tidak bisa langsung dijalankan 100 persen.
Untuk merealisasikannya, perlu ada keterkaitan antara kenaikan pajak dengan makan siang gratis.
Opsi lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendapatkan sumber dana dari program makan siang gratis selain menaikkan pajak, yakni burden sharing dari Bank Indonesia (BI).
“BI sebetulnya ada cadangan devisa yang menguntungkan untuk memenuhi perekonomian Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, cadangan devisa tersebut sudah disimpan pada tempat yang aman dan tidak pernah dalam stok yang spekulatif, apabila tidak ada krisis yang menghantam.
Cara burden sharing ini disebut lebih masuk akal dilakukan untuk program makan siang gratis, asal dananya mencukupi.
Nantinya, BI tinggal akan mengikuti arahan pemerintah untuk melakukan program tersebut.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/31/113203665/ekonom-sebut-program-makan-siang-gratis-lebih-penting-dari-ikn-ini