Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penumpang KA Panoramic Beli Tiket Kursi "D" Samping Jendela tapi Dapat Lorong, Ini Kata KAI

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi tangkapan layar cerita penumpang kereta api yang mendapatkan kursi tak sesuai dengan aplikasi pemesanan tiket, viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah oleh akun media sosial X @calomagang, Rabu (21/2/2024) pukul 20.41 WIB.

Dalam unggahannya, warganet mengaku memesan tiket kereta api dengan kursi "8D" yang harganya hampir Rp 1 juta. Dengan memilih kursi "D", dia berharap bisa duduk di sebelah jendela.

Namun saat berada di dalam gerbong kereta, dia justru mendapatkan kursi yang lokasinya di dekat lorong, bukan samping jendela.

"Beli tiket harga hampir sejutaan, sengaja pilih nomor 'D' biar dapet window seat. Ehhhh, kenyataan di dalam kereta berbeda sama di denah pemesanan tiket," tulisnya.

Lantas, bagaimana hal itu bisa terjadi?

Nomor kursi KA Panoramic terbalik

Vice President Public Relation PT KAI Joni Martinus mengungkapkan permohonan maafnya kepada pelanggan atas kesalahan penulisan nomor kursi tersebut.

Menurutnya, kesalahan penulisan nomor kursi itu terjadi di KA Panoramic.

"KAI membenarkan telah terjadi kesalahan dalam penulisan posisi tempat duduk yang tertempel di dinding kereta Panoramic," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Joni menyebutkan, penulisan kursi nomor C dan D yang tertulis dalam papan informasi dalam gerbong KA Panoramic itu tertukar.

Deretan kursi nomor C memang seharusnya berada di dekat lorong gerbong kereta, sedangkan kursi nomor D terletak di pinggir jendela.

Kondisi ini sesuai dengan informasi dalam aplikasi pemesanan tiket KAI.

"KAI memohon maaf kepada para pelanggan atas kesalahan penulisan tersebut dan akan melakukan berbagai upaya perbaikan," ujar dia.

Joni menyatakan, pihaknya akan menginformasikan secara langsung dan proaktif perihal kesalahan penulisan nomor kursi tersebut kepada para penumpang KA Panoramic.

Selanjutnya, penumpang kereta diperbolehkan duduk sesuai dengan posisi kursi yang dipesan melalui aplikasi pemesanan. 

"Di mana untuk posisi D adalah dekat jendela dan posisi C adalah di dekat lorong," tegasnya,

Atas insiden itu, Joni memastikan segera melakukan upaya perbaikan.

Perbaikan akan dilakukan KAI Wisata, selaku pengelola KA Panoramic dan berkoordinasi dengan pihak Balai Yasa Surabaya Gubeng. 

Berdasarkan informasi dalam aplikasi Access by KAI, berikut rincian harga tiket KA Panoramic yang berlaku hingga 29 Februari 2024:

  • Papandayan Panoramic: Rp 550.000
  • Pangandaran Panoramic: Rp 550.000
  • Argo Parahyangan Panoramic: Rp 425.000
  • Argo Wilis Panoramic: Rp 1.200.000
  • Turangga Panoramic: Rp 1.100.000.

Kereta Panoramic beroperasi dalam lima jalur KA reguler, yaitu Papandayan (Gambir-Garut PP), Pangandaran (Gambir-Banjar PP), Argo Parahyangan (Gambir-Bandung PP), serta Argo Wilis dan Turangga (Bandung-Surabaya Gubeng PP).

Dikutip dari Instagram KAI Wisata, berikut jadwal perjalanan KA Panoramic.

  • Papandayan Panoramic (24 Januari-29 Februari 2024)
    • Rute Gambir-Garut: berangkat 06.30 WIB, tiba 11.20 WIB
    • Rute Garut-Gambir: berangkat 12.30 WIB, tiba 17.45 WIB
  • Pangandaran Panoramic (24 Januari-29 Februari 2024)
    • Rute Gambir-Banjar: berangkat 09.30 WIB, tiba 16.25 WIB
    • Rute Banjar-Gambir: berangkat 16.55 WIB, tiba 00.49 WIB
  • Argo Parahyangan Panoramic (24 Januari-29 Februari 2024)
    • Rute Gambir-Bandung: berangkat 19.30 WIB, tiba 21.24 WIB
    • Rute Bandung-Gambir: berangkat 06.00 WIB, tiba 08.45 WIB
  • Argo Parahyangan Panoramic (23-25 Februari 2024)
    • Rute Gambir-Bandung: berangkat 10.20 WIB, tiba 13.15 WIB
    • Rute Bandung-Gambir: berangkat 07.00 WIB, tiba: 09.55 WIB
  • Argo Wilis Panoramic (1-29 Februari 2024)
    • Rute Bandung-Surabaya Gubeng: berangkat 07.40 WIB, tiba 17.35 WIB
    • Rute Surabaya Gubeng-Bandung: berangkat 08.15 WIB, tiba 18.08 WIB
  • Turangga Panoramic (1-29 Februari 2024)
    • Rute Bandung-Surabaya Gubeng: berangkat 20.00 WIB, tiba 06.17 WIB
    • Rute Surabaya Gubeng-Bandung: berangkat 18.10WIB, tiba 04.21 WIB

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/22/190000265/penumpang-ka-panoramic-beli-tiket-kursi-d-samping-jendela-tapi-dapat-lorong

Terkini Lainnya

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke