Namun bagi yang sering minum minuman bersoda perlu waspada. Sebab sering mengonsumsi minuman ini berpotensi menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Dikutip dari Kompas.com (7/12/2023), sekaleng minuman bersoda mengandung 155 kalori, 38 gram karbohidrat, 37 gram gula, dan 34 miligram kafein.
Padahal, American Heart Association merekomendasikan konsumsi gula perlu dibatasi maksimal 25 gram per hari untuk perempuan dan 36 gram per hari untuk laki-laki.
Lalu, apa bahaya konsumsi minuman soda?
Bahaya minuman bersoda
Berikut sejumlah bahaya yang berpotensi dialami orang yang rutin mengonsumsi minuman bersoda.
1. Gangguan pencernaan
Minuman soda dapat berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan di tubuh manusia. Ini karena kandungan gula dan karbonasi dalam minuman soda menimbulkan gas yang menyebabkan perut kembung.
Minum soda setiap hari juga sering menyebabkan sakit perut, diare, atau sembelit. Ini terjadi karena gula dalam minuman tadi menjadi makanan bagi bakteri jahat yang merusak lapisan usus.
Dikutip dari Kompas.com (14/10/2023), kandungan gula tersebut dapat mendorong pertumbuhan berlebih bakteri dan jamur berbahaya di usus. Hal tersebut dapat menimbulkan perubahan mikroorganisme dalam usus.
Soda tidak secara langsung merusak lapisan lambung. Namun, minuman ini bisa menimbulkan iritasi di lambung yang memperparah kondisi orang dengan masalah pencernaan seperti penderita maag, GERD, dan sejenisnya.
2. Masalah di mulut
Selain gangguan pencernaan, minum soda dapat menyebabkan kerusakan gigi dan kesehatan mulut yang buruk. Soda juga berdampak pada kebersihan mulut di air liur dan gusi.
Kandungan asam dan gula yang tinggi di soda akan diubah menjadi asam laktat oleh plak. Ini menumbuhkan mikroba yang berpotensi menimbulkan pembusukan gigi.
Minuman tersebut juga menurunkan produksi air liur. Padahal, air liur bertugas menetralkan asam serta membersihkan partikel makanan dan bakteri di mulut. Tanpa air liur yang cukup, mulut lebih sulit melawan bakteri berbahaya.
Selain itu, gula dan asam dari soda dapat mengiritasi dan membuat peradangan di gusi. Akibatnya, gusi akan membengkak, berdarah, bahkan terkena resesi gusi.
3. Gula darah naik
Kandungan gula yang tinggi dalam soda juga mempengaruhi peningkatan gula darah. Ini karena tubuh mudah dan cepat menyerap gula tambahan di minuman tersebut.
Peningkatan kadar gula darah akan menimbulkan lonjakan produksi insulin di tubuh. Perubahan tersebut menyebabkan variabilitas glikemik atau perubahan dan fluktuasi glukosa yang cukup ekstrem.
Perubahan glukosa dapat menyebabkan naik-turunnya energi, kelelahan, perubahan suasana hati, serta meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Kadar gula dari soda yang terlalu banyak dalam tubuh juga berpotensi menyebabkan resistensi insulin yang ditandai dengan munculnya sindrom metabolik. Orang yang menderita kondisi ini menjadi kurang sensitif terhadap hormon insulin yang berfungsi mengontrol gula di darah.
Orang dewasa yang minum soda setiap hari berpotensi besar menurunkan kadar kolesterol baik dan lebih banyak memiliki kadar trigliserida yang tinggi dalam darah.
Gula dalam soda dapat hilang dengan adanya aktivitas fisik. Namun sebaliknya, tanpa aktivitas yang cukup, hati akan mengubah gula menjadi lemak trigliserida.
5. Peningkatan penyakit jantung dan stroke
Sebuah studi pada 2014 menunjukkan, minum soda setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi satu porsi soda atau minuman manis setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 16 persen.
Soda juga dapat menimbulkan risiko stroke, meningkatkan tekanan darah, dan menimbulkan hipertensi yang mempercepat masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan peredaran darah.
6. Picu penyakit di hati
Kadar gula yang tinggi dalam minuman bersoda dapat meningkatkan produksi lemak di hati.
Padahal, hati merupakan salah satu organ yang terlibat dalam metabolisme gula dari soda.
Tumpukan lemak yang berlebihan di hati memicu kondisi bernama penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD). Ini dapat memicu timbulnya peradangan di hati.
7. Berat badan bertambah
Soda kaya akan kalori dan gula ekstra. Karena itu, minuman tersebut dapat menambah berat badan secara signifikan jika rutin diminum setiap hari.
Kondisi tersebut terjadi karena fruktosa dalam minuman soda menghasilkan lebih sedikit hormon yang membuat merasa kenyang. Karena itu, orang yang meminumnya akan terus-terusan makan tanpa memerhatikan berat badannya. Sebaliknya, makan makanan padat dapat mengenyangkan tubuh.
Minum soda khusus diet mungkin dianggap tidak menambah berat badan karena tanpa kalori dan gula. Kenyataannya, minuman tadi tetap menambah berat badan karena rasa manisnya memicu keinginan untuk terus mengonsumsi makanan manis sepanjang hari.
Di sisi lain, penelitian pada 2017 menunjukkan mengurangi minum soda dapat menurunkan berat badan.
Ini terjadi karena konsumsi soda dapat menciptakan sinyal mirip kecanduan dalam otak. Kondisi yang sama dialami oleh pecandu narkoba.
Kecanduan pada gula akan semakin parah jika kadar gula yang tinggi dikonsumsi orang-orang yang punya bentuk kecanduan lainnya.
9. Lemak perut
Tak hanya kecanduan gula, konsumsi gula yang tinggi dalam minuman bersoda dapat memengaruhi lemak di perut yang menimbulkan buncit.
Ini terjadi karena kandungan gula tersebut dapat menghasilkan lemak perut yang terletak di ruang antarorgan dan lemak eksternal yang ada di bawah kulit.
Lemak perut ini bisa berbahaya karena meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan kanker payudara .
10. Kanker
Soda dan minuman manis lainnya juga banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pankreas.
Penelitian menunjukkan, wanita pascamenopause dapat memiliki risiko lebih besar terkena kanker endometrium atau rahim jika mereka mengonsumsi minuman bersoda.
11. Encok
Kadar fruktosa yang tinggi dalam gula di minuman bersoda dapat meningkatkan asam urat dalam tubuh.
Penumpukan asam urat yang tinggi kemudian bisa menimbulkan radang di sendi. Ini karena asam urat dapat membentuk kristal di persendian.
Semakin tinggi kadar fruktosa yang tinggi dalam tubuh, maka potensi menderita asam urat akan meningkat.
12. Demensia
Kadar gula yang tinggi dalam sekaleng soda juga bisa menyebabkan peradangan pada otak.
Riset juga membuktikan minum soda secara teratur dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih tinggi dan kemungkinan besar terkena demensia, khususnya penyakit Alzheimer.
(Sumber: Kompas.com/Sekar Langit Nariswari, Aditya Priyatna Darmawan | Editor: Farid Firdaus)
https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/02/120000865/12-bahaya-minuman-soda-bagi-kesehatan