Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Mula Terungkapnya Modus Penipuan Dokter Gadungan Elwizan

KOMPAS.com - Elwizan Aminudin (42), dokter gadungan yang pernah menangani klub Liga 1 PSS Sleman ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan dokumen.

Polresta Sleman menangkap Elwizan di rumah tersangka di Cibodas, Tangerang, Banten pada Sabtu (24/1/2024).

Elwizan ditangkap setelah tersangka berstatus buron selama dua tahun usai dilaporkan oleh PSS Sleman pada Sabtu (3/12/2021).

Selama buron, Elwizan berpindah-pindah tempat yang semula beralamatkan di Palembang, Sumatera Selatan menjadi Depok, Jawa Barat.

"Atas partisipasi masyarakat kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka atas kegiatan pemalsuan dokumen yang seolah-olah dia seorang dokter," kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Awal mula terbongkarnya dokter gadungan Elwizan

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (4/12/2021), identitas palsu sebagai dokter yang disandang Elwizan menuai tanda tanya ketika seorang kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin membuat cuitan di X @iqbalamin89.

Pada saat itu, ia tidak menemukan nama Elwizan di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Padahal, tersangka sudah bekerja di beberapa klub Liga 1, seperti Barito Putera, Madura United, dan Bali United.

Elwizan juga pernah bekerja sebagai dokter Timnas Indonesia U-16 dan U-19.

Berawal dari situ, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dengan bantuan Satgas Covid-19 LIB melakukan penyelidikan untuk menelusuri kebenaran status Elwizan sebagai dokter.

Hasil penelusuran PT LIB

PT LIB menemukan bahwa Elwizan tidak mempunyai ijazah kedokteran yang terdaftar.

PT LIB kemudian melakukan verifikasi kepada setiap klub Liga 1 maupun Liga 2 agar peristiwa dokter gadungan yang dilakukan Elwizan tidak terulang.

"Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis," ujar Direktur Utama LIB Ahmad Hadian Lukita.

"Hal ini akan dilakukan masing-masing klub. Selanjutnya, nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid 19 PT LIB," tambahnya.

Kasus Elwizan yang ketahuan berprofesi sebagai dokter gadungan kemudian dilaporkan ke PSSI agar segera ditindaklanjuti.

Setelah identitas sebagai dokter gadungan terbongkar, Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, mengatakan bahwa Elwizan memutuskan mengundurkan diri pada Kamis (1/12/2021).

Manajemen PSS Sleman lalu melakukan penelusuran di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang diduga mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktek (SIP) milik Elwizan.

Penelusuran tersebut dilakukan demi mendukung kepastian ijazah palsu Elwizan.

Hasil penelusuran PSS Sleman mengonfirmasi bahwa Elwizan tidak mempunyai ijazah kedokteran yang terdaftar.

"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan," ujar Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna.

"Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu," tambahnya.

Elwizan dilaporkan ke Polresta Sleman

PSS Sleman yang mendapati Elwizan melakukan pemalsuan dokumen selanjutnya melaporkan tersangka ke Polresta Sleman pada Sabtu (3/12/2021).

Laporan PSS Sleman teregister dengan Nomor: STTLP-B/1573/XII/2021/SPKT/POLRES SLEMAN/POLDA DIY.

Diberitakan oleh Kompas.com, Rabu (31/12/2024), Elwizan yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka tidak pernah memenuhi panggilan Polresta Sleman.

Ia kemudian dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) dan berstatus buron selama dua tahun.

Terima Rp 250 juta selama di PSS Sleman

Sebelum mengundurkan diri, Elwizan pamit untuk pulang ke Palembang dengan alasan orangtua sakit, namun tidak pernah kembali ke PSS Sleman.

Berdasarkan temuan polisi, Elwizan pernah bekerja sebagai kondektur bus di Tangerang sebelum memalsukan identitasnya sebagai dokter.

Selama bekerja sebagai dokter di PSS Sleman, Elwizan mengantongi gaji sebesar Rp15 juta per bulan.

Sementara itu selama bekerja di PSS, manajemen PSS Sleman mengaku rugi Rp 254.100.000. Jumlah tersebut merupakan akumulasi gaji dan bonus yang telah diberikan kepada tersangka.

Elwizan menggunakan Google ketika menjalankan pekerjaannya sebagai dokter selama menangani beberapa klub Liga 1 dan Timnas U-19.

(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma, Celvin Moniaga Sipahutar |Editor: Dita Angga Rusiana, Aloysius Gonsaga AE, Rachmawati).

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/01/163000565/awal-mula-terungkapnya-modus-penipuan-dokter-gadungan-elwizan-

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke