Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Video Pria Pukul Pengendara Motor di Bali, Ini Penjelasan Polisi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan keributan antara pengendara sepeda motor di sekitar Traffic Light Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, viral di media sosial.

Video viral tersebut dimuat oleh beberapa akun warganet dan beredar di media sosial X (Twitter), salah satunya akun @Pai_C1 pada Minggu (21/1/2024).

Dalam unggahan video, tampak seorang pria memukul pengendara sepeda motor hingga terjatuh.

"Ngeri perkelahian jalanan terekam kamera warga di kawasan Kerobokan," tulis pengunggah.

Hingga Senin (22/1/2024) sore, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 4,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 300 komentar dari warganet.

Lantas, bagaimana kronologinya?

Penjelasan Kapolsek Kuta Utara

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kuta Utara Akp Muhammad Rizky Fernandez mengonfirmasi adanya kejadian perkelahian dalam unggahan tersebut.

Pihaknya menjelaskan, insiden tersebut terjadi di Traffic Light (TL) Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Jumat (19/1/2024), sekitar pukul 19.30 Wita.

Menurut Muhammad, kronologi kejadian dipicu lantaran adanya kesalahpahaman antara korban dan pelaku, sehingga terjadi perkelahian.

"Kronologi singkatnya karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku karena cekcok mulut di simpangan kerobokan. Oleh karena itu terjadi perkelahian di sana," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Pelaku tidak ditahan

Kendati demikian, Rizky mengatakan bahwa pihaknya tidak menahan pelaku karena yang bersangkutan telah datang dan mengakui kesalahannya.

"Pelaku sampai dengan saat ini tidak kita amankan, karena hari Sabtu dengan kesadaran dan kooperatif datang ke Polsek Kuta Utara untuk klarifikasi dan membuat pernyataan," ungkap dia.

Berikut ini bunyi pernyataan pelaku pemukulan: 

"Pada hari ini, Minggu, 21 Januari 2024 pukul 02.00 Wita, saya Nyoman Hari, dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf untuk seluruh masyarakat serta kepolisian Kuta Utara terkait beredarnya video berisi penganiayaan yang saya lakukan terhadap pengendara sepeda motor bertepat di traffic light simpang krobokan," ujarnya dalam video pernyataan yang diterima Kompas.com, Senin.

Selain itu, pelaku juga mengatakan bahwa ia akan bersikap koorperatif apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dalam proses penyelidikan.

"Saya menyadari bahwa perbuatan pemukulan tersebut tidak benar dan bertentangan dengan hukum. Dengan permohonan maaf ini saya berharap situasi di Bali tetap tenang dan kondusif. Saya juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan akan bersikap kooperatif jika diperlukan oleh aparat penegak hukum," sambungnya.

Selain itu, Rizky juga mengatakan bahwa korban yang bersangkutan juga belum membuat laporan terkait peristiwa tersebut. Dengan demikian, pihak kepolisian belum bisa memproses kasus tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/22/160000665/ramai-video-pria-pukul-pengendara-motor-di-bali-ini-penjelasan-polisi

Terkini Lainnya

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke