Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Dampak Perubahan Iklim, Pesawat di Inggris Pakai Bahan Bakar Tinja

Dinukil dari CNN (5/1/2024), feses atau kotoran manusia bukanlah ide pertama yang digunakan untuk bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Sebelumnya, ada inovasi sejenis memanfaatkan minyak lobak. 

Untuk diketahui, inisiatif mencari bahan bakar alternatif untuk pesawat terbang jamak digulirkan beberapa tahun terakhir, salah satunya lewat pengembangan pesawat listrik atau hidrogen.

Menurut data, sektor penerbangan komersial berkontribusi 2,5 persen pada emisi karbon global. Angka tersebut cukup besar dampaknya karena emisi karbon adalah penyebab utama perubahan iklim. .

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memproyeksikan, beragam bahan bakar alternatif pesawat terbang bila digunakan secara masif, bisa efektif menekan emisi karbon dari sektor penerbangan pada 2050 mendatang. 

Ide awal pesawat berbahan bakar tinja

Chief Executive Office (CEO) Firefly Green Fuels, James Hygate mengungkapkan ide awalnya memanfaatkan kotoran manusia untuk bahan bakar pesawat terbang. 

"Kami ingin menggunakan bahan baku bernilai rendah yang jumlahnya sangat melimpah. Tentu saja tinja jumlahnya banyak dan ada di mana-mana," kata Hygate, dikutip dari CNN.

Untuk mewujudukan idenya, sosok yang sebelumnya memanfaatkan biodiesel untuk bahan bakar pesawatnya ini mengatakan, ia menggandeng ahli kimia dari Imperial College, London, Inggris, Dr Sergio Lima.

Dilansir dari BBC, Lima menjelaskan, bahan bakar berbasis feses yang mereka kembangkan menggunakan prinsip net zero.

Net zero adalah kondisi di mana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi. 

Proses pengolahan bahan bakar tinja

Perusahaan Firefly Green Fuels menggunakan proses hydro-thermal liquefaction (HTL) untuk mengolah kotoran manusia.

Proses yang disebut ideal untuk memproses zat limbah ini menggabungkan tekanan tinggi dan suhu panas ke dalam level energi yang rendah.

Melalui proses ini, kotoran manusia yang semula berupa padatan dan memiliki sedikit cairan, bisa diubah menjadi minyak mentah dan biochar.

Biochar adalah arang hayati yang berfungsi untuk menekan kehilangan unsur hara yang dapat menjadi bahan pencemar dalam air.

Sejauh ini, produksi bahan bakar tinja ini masih dalam skala kecil di laboratorium. Akan tetapi, hasil awal eksperimennya cukup menjanjikan.

Berdasarkan hasil analisis independen yang dilakukan oleh peneliti dari sejumlah universitasdi Uni Eropa dan Amerika Serikat, bahan bakar alami ini hampir identik dengan bahan bakar minyak berbasis fosil yang biasanya digunakan untuk pesawat terbang.

Menurut analisis yang dikerjakan Cranfield University di Inggris, bahan bakar ini juga memiliki jejak karbon 90 persen lebih rendah daripada bahan bakar jet standar.

Berkaca dari hasil riset tersebut, Firefly ingin terus mengembangkan bahan bakar tinja untuk pesawat di tahun-tahun mendatang.

Firefly menargetkan pada 2030, produksi bahan bakar tinja untuk pesawat bisa tembus 100.000 ton per tahun. Jumlah tersebut cukup untuk 800 kali penerbangan dari London, Inggris ke New York, AS. 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/16/093000765/kurangi-dampak-perubahan-iklim-pesawat-di-inggris-pakai-bahan-bakar-tinja

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke