Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Wilayah Gurun Bisa Terbentuk? Berikut Penjelasannya

KOMPAS.com - Gurun adalah wilayah yang menerima curah hujan sangat sedikit. Mereka dapat ditemukan di setiap benua dan mencakup sekitar seperlima permukaan bumi.

Dikutip dari laman National Geographic, gurun merupakan wilayah daratan yang menerima curah hujan tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.

Ketika mendengar kata gurun, Anda mungkin langsung membayangkan hamparan pasir yang sangat luas. Faktanya, bukit pasir hanya menutupi sekitar 10 persen gurun di dunia.

Meskipun beberapa gurun sangat panas, gurun lainnya memiliki musim dingin yang sangat dingin atau bahkan suasananya dingin sepanjang tahun.

Jumlah penguapan di gurun sering kali melebihi curah hujan tahunan. Di semua gurun, hanya tersedia sedikit air untuk tanaman dan organisme lain.

Tumbuhan dan hewan yang hidup di gurun harus beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman harus sangat toleran terhadap sinar matahari yang terik dan juga periode tanpa curah hujan yang lama.

Mereka harus memiliki kemampuan untuk mencegah hilangnya kelembapan pada kondisi kisaran suhu yang parah, angin kering, dan kelembapan rendah.

Di sisi lain, hewan juga harus mampu mentolerir suhu ekstrem, rentang suhu, dan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan sedikit air.

Banyak hewan yang beradaptasi dengan kondisi gurun, hidup di bawah tanah dan aktif di malam hari.

Gurun bisa terbentuk apabila sebuah wilayah hannya menerima curah hujan kurang dari 25 sentimeter per tahun. Lantas, apa penyebab sebuah wilayah mendapat sedikit curah hujan?

Mengutip laman Britannica, secara geografis sebagian besar gurun terletak di sisi barat benua, atau dalam kasus gurun Sahara, Arab, Gobi dan gurun kecil di Asia, terletak jauh dari pantai di pedalaman Eurasia.

Mereka cenderung terjadi di bawah sisi timur sel-sel bertekanan tinggi subtropis utama, yakni salah satu dari beberapa wilayah dengan tekanan atmosfer tinggi.

Di daerah subtropis di atas lautan, roda angin yang sangat besar berputar searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan

Kondisi tersebut memengaruhi benua terdekat. Udara lembab yang naik di dekat Khatulistiwa mendingin dan mengembun menjadi awan dan kemudian menjadi hujan.

Saat arus udara bergerak menuju kutub, udara melepaskan sebagian besar kelembapannya. Pada saat arus kembali menuju Khatulistiwa, udara menurun.

Udara menjadi terkompresi dan hangat, dan kelembapan relatifnya semakin menurun. Dalam kondisi seperti ini, jarang sekali terjadi awan dan hujan.

Ditambah adanya angin yang dapat mempercepat penguapan di permukaan, wilayah benua di bawahnya menjadi sangat kering karena kurangnya kelembapan yang tersedia.

Dengan demikian wilayah tersebut mendapatkan sedikit curah hujan, membuat wilayah tersebut menjadi kering, dan menjadikannya sebagai gurun.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/09/091500365/bagaimana-wilayah-gurun-bisa-terbentuk-berikut-penjelasannya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke