Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konglomerat Sukanto Tanoto Beli Hotel Termahal di China, Berapa Harta Kekayaannya?

KOMPAS.com - Sosok konglomerat asal Indonesia, Sukanto Tanoto, disorot setelah ia membeli sebuah hotel mewah di Shanghai, China.

Dikutip dari Forbes, hotel bernama Wanda Reign on the Bund tersebut dibeli Sukanto dengan dengan harga 17 miliar Yuan atau sekitar Rp 3,7 triliun.

Sukanto membeli Wanda Reign on the Bund melalui perusahaan berbasis di Singapura bernama Pasific Eagle Real Estate. Perusahaan itu bagian dari Royal Golden Eagle (RGE) Group yang dimiliki oleh Sukanto.

"Sebagai investor jangka panjang, Pacific Eagle Real Estate mengakuisisi hotel Wanda Reign on the Bund untuk apresiasi modal," ujar juru bicara Pacific Eagle, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Wanda Reign on the Bund menjadi hotel termahal di China

Hotel Wanda Reign on the Bund yang dibeli Sukanto Tanoto mempunyai 193 kamar di lokasi bersejarah di Shanghai, tepatnya di distrik tepi laut Bund.

Wanda Reign on the Bund adalah bekas bangunan klasik yang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Hotel ini memiliki gaya arsitektur art deco khas Barat.

Hotel ini dibuka pada Juni 2015. Dalian Wanda Group yang membangun hotel bintang tujuh ini menghabiskan dana sekitar 3,4 miliar yuan atau sekitar Rp 7,3 triliun.

Dana pembangunan yang mencapai miliaran yuan menjadikan Wanda Reign on the Bund sebagai hotel termahal yang pernah dibangun di China.

Setelah dibeli oleh Sukanto, Wanda Reign on the Bund menjadi bagian dari Pacific Eagle Real Estate. Perusahaan ini sebelumnya juga mengakuisisi Mondrian Duxton Singapore, pada Juli 2023.

Harta kekayaan Sukanto Tanoto

Merujuk laporan Forbes, Sukanto yang membeli Wanda Reign on the Bund memiliki harta kekayaan senilai 3,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 49 triliun.

Pundi-pundi kekayaan Sukanto berasal dari Royal Golden Eagle, sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, dan energi.

Jaringan gurita bisnis Sukanto dimulai 50 tahun silam. Ia memulai kiprah usahanya dari usaha toko suku cadang sederhana yang dikenal sebagai Toko Motor di Medan, Sumatra Utara.

Di sisi lain, ia juga mempunyai perusahaan Bracell yang mendapat predikat sebagai salah satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia yang digunakan untuk berbagai produk, mulai dari tisu bayi hingga es krim.

Sukanto merambah bisnis kertas tisu pada tahun 2023 dengan mengakuisisi OL Papeis dari Brasil dan saham di Vinda dari Tiongkok.

Bracell juga menginvestasikan 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,7 triliun untuk membangun fasilitas kertas tisu dan bubur kertas di Brasil.

Sukanto Tanoto bangun Tanoto Foundation

Harta kekayaan Sukanto Tanoto yang melimpah sebagian ia dedikasikan ke bidang filantropi lewat Tanoto Foundation, sejak 1981 lalu. 

Merujuk laman RGEI, organisasi sosial tersebut didirikan untuk mendorong kekuatan transformatif dari pendidikan yang berkualitas.

Tanoto Foundation berfokus pada terwujudnya hasil yang nyata di tiga bidang, yakni pendidikan, pengembangan kepemimpinan, serta penelitian medis dan ilmu pengetahuan.

Atas kiprahnya di bidang ekonomi global dan peningkatan kesejahteraan di seluruh dunia, Sukanto juga pernah menerima penghargaan Wharton School Dean’s Medal Award.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/08/183000665/konglomerat-sukanto-tanoto-beli-hotel-termahal-di-china-berapa-harta

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke