Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pohon Natal Pertama di Dunia, Ada di Mana?

KOMPAS.com - Pohon Natal memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan erat dengan perayaan Natal 25 Desember.

Natal adalah hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia.

Pohon Natal dan dekorasinya adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari perayaan Natal.

Lantas, di manakah pohon Natal pertama kali muncul di dunia?

Pohon Natal lahir di Jerman

Dilansir dari History, Jerman sering dianggap sebagai tempat asal tradisi pohon Natal modern.

Pada abad ke-16, umat Kristen di Jerman mulai membawa pohon hias ke rumah mereka.

Pohon-pohon ini sering terbuat dari kayu cemara yang selalu hijau dan melambangkan kehidupan kekal serta dihiasi dengan tanaman hijau dan lilin.

Pada abad ke-17, pohon Natal mulai dihiasi dengan daun emas, dekorasi kertas, dan lilin. Pohon Natal juga mulai digunakan dalam festival dan acara di istana kerajaan.

Kebiasaan ini kemudian menjadi populer di kalangan bangsawan dan menyebar ke seluruh Eropa pada awal abad ke-19.

Saat orang Jerman bermigrasi ke seluruh dunia, tradisi pohon Natal juga menyebar ke seluruh berbagai penjuru Bumi.

Sementara itu mengenai lokasi pohon Natal pertama di dunia masih terus diperdebatkan, seperti dikutip dari Medievalist.

Dalam bukunya Inventing the Christmas Tree, Bernd Brunner menemukan beberapa referensi dari Jerman, Inggris, dan Kawasan Baltik.

Yang paling awal ia temui adalah kota Freiburg di barat daya Jerman. Rupanya, pada tahun 1419, terdapat catatan mengenai sebuah pohon yang dihias dengan apel, wafer, roti jahe, dan perada di rumah sakit setempat.

Berbeda pendapat dengan Brunner, peneliti lain, Klaus Graf menunjukkan bahwa bukti keberadaan pohon Natal di Freiburg hanya dapat ditelusuri secara akurat hingga tahun 1625 dan bukan lebih awal.

Tradisi pohon Natal sudah ada sejak lama

Meskipun bukti tertulis paling awal tentang pohon Natal berasal dari abad ke-16, tradisi ini kemungkinan sudah ada sejak lama.

Brunner menemukan bahwa pemerintah setempat telah mengeluarkan undang-undang untuk melindungi pohon dari penebangan untuk perayaan musiman.

Di wilayah Upper Alsace, Perancis, undang-undang tahun 1561 membatasi warga untuk mengambil satu pohon pinus sepanjang delapan kaki dari hutan.

Sedangkan di kota Strasbourg, Perancis, warga memiliki kebiasaan memotong dahan pohon pinus dan membawanya pulang pada tahun baru.

Namun, kebiasaan ini dilarang oleh pemerintah kota pada tahun 1494.

Mulai populer di Inggris dan AS

Dikutip dari Britannica, Ratu Victoria dan Pangeran Albert dari Inggris memainkan peran penting dalam mempopulerkan pohon Natal pada abad ke-19.

Pada tahun 1846, sebuah sketsa keluarga kerajaan yang sedang berdiri di sekitar pohon Natal diterbitkan oleh Illustrated London News.

Sketsa tersebut langsung menjadi sensasi dan menginspirasi orang-orang di seluruh Inggris untuk mendekorasi pohon Natal di rumah mereka.

Sebelumnya, pohon Natal tidak terlalu populer di Inggris. Namun, berkat upaya Ratu Victoria dan Pangeran Albert, pohon Natal menjadi simbol Natal yang umum di negara tersebut.

Tren ini kemudian menyebar ke Amerika Serikat, di mana pohon Natal awalnya dianggap sebagai simbol pagan.

Namun, setelah populer di Inggris, orang Amerika mulai mengadopsi pohon Natal sebagai bagian penting dalam perayaan Natal.

Sedangkan pohon Natal diperkenalkan di Amerika Serikat oleh pemukim Jerman di Pennsylvania pada abad ke-19.

Namun, hingga tahun 1840-an, pohon Natal tidak diterima oleh kebanyakan orang Amerika karena dianggap sebagai simbol pagan.

Sejak populer di Inggris, orang Amerika mulai mengadopsi pohon Natal sebagai bagian penting dalam perayaan Natal.

Berbagai ornamen Natal berdatangan dari Jerman dan popularitas pohon Natal meningkat di sekitar Amerika Serikat.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/22/170000965/pohon-natal-pertama-di-dunia-ada-di-mana-

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke