Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik Lebih dari 50 Persen, Ini Penyebabnya

KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia melaporkan adanya peningkatan kasus Covid-19 sebanyak 57 persen pada Senin (4/12/2023).

Tercatat sebanyak 48 persen dari pasien yang terinfeksi Covid-19 berusia antara 20 hingga 40 tahun menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Malaysia.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan mengungkapkan data terbaru terkait dengan kenaikan kasus Covid-19 di Malaysia.

“Sekarang ini sudah ada 3.626 kasus, meningkat sebesar 57 persen dari yang semula berjumlah 2.305 kasus pada 12-18 November 2023,” ungkapnya, dilansir dari The Star.

Mayoritas gejala ringan, situasi diklaim masih terkendali

Radzi juga menjelaskan, kasus Covid-19 di Malaysia saat ini sudah melebihi 1.000 kasus setiap minggunya.

Meskipun demikian pihaknya menyebutkan, dari kasus yang muncul 98 persen di antaranya hanya menunjukkan gejala ringan.

Selain itu, Radzi menyampaikan jika hingga saat ini, terdapat 7.248 klaster yang ada di Malaysia.

Saat ini, kluster pendidikan menjadi klaster Covid-19 dengan jumlah penderita paling tinggi di Malaysia.

Sebagai informasi, jumlah kasus yang ada saat ini tercatat merupakan jumlah kumulatif dari semua klaster yang ada.

Meskipun telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, ia mengatakan jika hingga saat ini, situasi masih terkendali dan tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada.

Penyebab peningkatan kasus Covid-19 di Malaysia

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Malaysia menyebutkan, adanya peningkatan kasus terjadi karena adanya berbagai perayaan yang ada di Malaysia beberapa waktu lalu, dikutip dari Free Malaysia Today.

Wilayah Sarawak, Malaysia dilaporkan menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan kasus, yaitu sebanyak 143 kasus.

Sementara itu, wilayah Selangor melaporkan peningkatan Covid-19 sebanyak 136 kasus, Kuala Lumpur 119 kasus, dan Malaka 117 kasus.

Walaupun kasus Covid-19 meningkat secara angka, pihak Kementerian Kesehatan Malaysia mengklaim ada penurunan kasus Covid-19 yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk menekan peningkatan kasus.

Warga juga diimbau untuk melakukan tes, pelaporan, dan tracking bagi mereka yang mengalami gejala Covid-19.

Bagi yang sudah dinyatakan positif, pasien Covid-19 harus mendapatkan perawat di fasilitas kesehatan terdekat untuk mengurangi risiko komplikasi.

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan Malaysia menghimbau agar masyarakat mendapatkan vaksin pertama dan dosis penguat.

Tujuannya supaya mengurangi risiko infeksi, kesakitan, dan kematian yang disebabkan oleh Covid-19.

Vaksin pertama dan dosis penguat juga sangat disarankan untuk diberikan kepada mereka yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/05/143000165/kasus-covid-19-di-malaysia-naik-lebih-dari-50-persen-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Tren
Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Tren
3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke