Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksinasi Cacar Monyet Sudah Dimulai, Apakah Akan Bersifat Wajib untuk Masyarakat?

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai memberikan vaksinasi cacar monyet (monkeypox) pada Selasa (24/10/2023).

Adapun Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, untuk tahap awal, vaksinasi akan menyasar sekitar 447 orang.

"Vaksinasi Monkeypox rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang," kata Maxi dikutip dari Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Ia juga mengatakan sebanyak 991 vial vaksin cacar monyet telah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Lantas, apakah vaksinasi cacar monyet nantinya akan bersifat wajib untuk masyarakat?

Penjelasan Kemenkes

Saat ditanya apakah vaksinasi ini nantinya akan bersifat wajib untuk masyarakat, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin tidak diberikan pada seluruh populasi umum.

"Tidak pada seluruh populasi umum," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Ia menjelaskan, vaksin cacar monyet hanya akan diberikan kepada kelompok paling berisiko.

Adapun yang ia maksud sebagai kelompok paling berisiko adalah seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita cacar monyet, serta kelompok orang dengan HIV (ODHIV).

Sementara itu, dikutip dari laman Kompas.com (24/10/2023), Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan kriteria penerima vaksin cacar monyet yakni laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis.

Ia menyebut, kriteria utama tersebut termasuk dengan maupun tanpa status sebagai orang dengan ODHIV.

Menurutnya, pertimbangan tersebut diberikan karena mayoritas penderita monkeypox sekitar 71 persen merupakan laki-laki berusia 25-29 tahun, sedangkan 29 persen sisanya merupakan laki-laki berusia 30-39 tahun.

Jumlah kasus cacar monyet

Dikutip dari laman Kompas.com (27/10/2023), saat ini ada 17 kasus cacar monyet di Jakarta.

Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati merinci dari 17 kasus, di mana satu kasus merupakan orang yang terinfeksi pada Agustus 2022 dan saat ini telah sembuh.

"Update kasus monkeypox DKI Jakarta hingga 27 Oktober 2023, total yang positif 17 orang," tutur Ani.

Sementara itu, kasus lainnya yakni sebagai berikut:

  • Satu kasus dari 13 Oktober 2023
  • Satu kasus dari 19 Oktober 2023
  • Lima kasus dari 21 Oktober 2023
  • Dua kasus dari 23 Oktober 2023
  • Tiga kasus dari 24 Oktober 2023
  • Dua kasus dari 25 Oktober 2023
  • Dua kasus dari 26 Oktober 2023

Saat ini, 16 pasien cacar monyet tersebut tengah menjalani isolasi di rumah sakit.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/27/201500365/vaksinasi-cacar-monyet-sudah-dimulai-apakah-akan-bersifat-wajib-untuk

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke