Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Masalah Kesehatan Mental Ayah Bisa Menurun ke Anak? Ini Penjelasan Psikolog

Sejumlah warganet lalu merespons unggahan tersebut dan mengaku jika memiliki masalah kesehatan mental yang sama dengan orangtuanya. 

"Tapi emang iya sii kayanya?? Bapaku ada keturunan ocd rada'' nurun juga k aku, dari segi semuanya nurun persis," kata pemilik akun @krftchixx. 

"Oh iya kah nder? Kalo iya, pantesan sih sodara2ku + aku, kaga waras2 amat. Ternyata turunan tah," balas warganet di akun @Darwine_momxxx.

"Msup akal klo gtu knp kita agak gila," komentar pemilik akun @immaneed2xxx. 

Hingga Senin (2/10/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 11.200 kali dan disukai 133 warganet lainnya.

Lantas, benarkah kesehatan mental yang dialami ayah dapat menurun ke anaknya?

Penjelasan psikolog

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo membantah anggapan yang menyebut jika kesehatan mental ayah dapat menurun ke anaknya. 

"Tidak benar, itu salah," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).

Menurut Ratna, kondisi kesehatan mental seorang anak tidak diturunkan secara genetik dari orangtuanya. 

Pihaknya menjelaskan, seorang anak dapat memiliki masalah kesehatan mental seperti yang dirasakan orangtua jika dia meniru sikap yang diperlihatkan orangtuanya.

"Anak itu adalah peniru yang ulung. Ini berkaitan dengan modelling (meniru) apa yang dilakukan oleh orangtua, tidak hanya ayah tapi juga ibu," kata dia.

Meniru perilaku orangtua

Seorang anak menurutnya bisa saja meniru perilaku orangtuanya ketika orangtua melakukan tindakan akibat masalah kesehatan mental yang dialami. 

Orangtua yang melakukan sesuatu hal akibat gangguan mental yang diderita, dapat membuat anaknya terpengaruh tindakan tersebut.

Ratna menyebutkan, kondisi dan sikap anak juga tergantung dari sikap orangtua dalam mengatasi suatu masalah. Anak akan meniru cara orangtua bertahan menghadapi masalah, baik itu tindakan yang positif atau negatif.

Proses meniru yang dilakukan anak terhadap hal yang menjadi kebiasaan orangtua inilah yang lama-kelamaan akan memengaruhi kesehatan mental anak.

Selain itu, kondisi anak juga bisa dipengaruhi pola asuh yang diberikan orangtua ke anak.

Sementara itu, perilaku orangtua juga dapat menimbulkan masalah mental pada anak. Misalnya, orangtua yang memberikan tekanan ke anak, terlalu menilai anak, suka membandingkan anak, serta menuntut anak.

Hal tersebut menurutnya akan membuat anak merasa bingung dan tertekan. Akibatnya, kesehatan mental anak akan terpengaruhi.

Saat merasa tertekan, anak akan mengekspresikan perasaannya dengan melakukan tindakan yang ditiru dari orangtuanya.

"Apakah anak bisa menerima dan menghadapi (tekanan) itu (juga) tergantung kebiasaan anak yang dipelajari dari orang di sekitarnya, termasuk orangtua," lanjut Ratna.

Sementara itu, dari faktor eksternal, dia juga menyebut tontonan di media sosial juga memengaruhi kondisi kesehatan mental anak.

Kontak bantuan

Jika Anda mengalami depresi atau mengetahui seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com  

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/06/093000065/benarkah-masalah-kesehatan-mental-ayah-bisa-menurun-ke-anak-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi Saat Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi

Ini yang Terjadi Saat Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi

Tren
Berkaca dari Turbulensi Singapore Airlines, Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Naik Pesawat?

Berkaca dari Turbulensi Singapore Airlines, Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Naik Pesawat?

Tren
Penyebab Pesawat Alami Turbulensi seperti Singapore Airlines

Penyebab Pesawat Alami Turbulensi seperti Singapore Airlines

Tren
Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Cerita Penumpang Singapore Airlines Saat Turbulensi, Tanpa Peringatan dan Penumpang Terlempar dari Kursi

Tren
Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Jadwal Lengkap Piala AFF 2024 dan Pembagian Grupnya

Tren
Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Dapat Uang Sobek, Bisakah Ditukar Baru di Bank? Berikut Ini Syaratnya

Tren
Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik yang Berlaku Juni 2024

Tren
Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Tren
Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Tren
Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Tren
Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus 'Study Tour' SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus "Study Tour" SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke