Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangsa Romawi Kuno Gunakan Urine untuk Putihkan Gigi, Ampuhkah?

KOMPAS.com - Pada zaman sekarang, setiap orang bisa memutihkan gigi dengan pasta gigi maupun perawatan ke dokter.

Namun, masyarakat dari Romawi Kuno pada 753 SM–476 M menggunakan bahan yang unik demi mendapatkan gigi putih.

Mereka memakai urine atau air kencing sebagai obat kumur.

Orang Romawi Kuno meyakini urine dapat digunakan untuk memutihkan gigi. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan urine untuk membersihkan berbagai hal.

Meski tidak selalu dilakukan semua orang, praktik penggunaan urine untuk membersihkan ini dijalankan oleh orang-orang pada masa tersebut.

Orang Romawi Kuno pakai urine

Bangsa Romawi Kuno menyukai gigi yang berwarna putih. Untuk mendapatkannya, mereka menggunakan urine manusia dan hewan sebagai obat kumur.

Dilansir dari National Post, orang-orang Romawi Kuno buang air di kamar mandi umum berisikan wadah-wadah. Mereka menunggu hingga urine larut menjadi amonia dan menggunakannya untuk membersihkan gigi.

Hal ini dibuktikan oleh penyair Romawi bernama Catullus (84-54 SM) yang pernah membuat syair yang isinya menghina seorang pria bernama Egnatius.

Catullus mengatakan Egnatius terbiasa menyikat gigi dan gusinya dengan air kencing setiap pagi sehingga giginya menjadi bersih.

Penggunaan urine sebagai pembersih gigi juga diungkapkan oleh sejarawan Yunani Diodoros Sikeliotes (100-1 SM) dan ahli geografi Yunani Strabo (63 SM-24 M).

Tak hanya untuk mencuci mulut, ada juga yang menggunakannya untuk mandi. Orang-orang saat itu bahkan akan mencampurkan urine dengan susu kambing.

Sementara itu, penulis dan filsuf Pliny the Elder (23-79 M) bahkan menyarankan campuran abu, gigi kepala kelinci dan keledai, serta ekstrak otak tikus atau kelinci sebagai pasta gigi.

Bahan pasta gigi umum lainnya berupa bubuk abu kuku sapi dan kulit telur yang dibakar dan dicampur dengan batu apung.

Selain itu, urine juga digunakan untuk memutihkan wol atau linen pada pakaian.

Orang Romawi Kuno akan membawa wadah berisi urine ke tempat cuci baju. Di sana, urine akan diencerkan dengan air untuk mencuci pakaian kotor.

Meski banyak orang Romawi Kuno percaya urine dapat memutihkan gigi, tidak diketahui pasti seberapa umum praktik ini sebenarnya.

Dikutip dari Smithsonian Magazine, urine kaya akan urea, sebuah senyawa organik berbasis nitrogen. Jika disimpan dalam jangka waktu lama, urea akan terurai menjadi amonia.

Penelitian membuktikan zat ini dapat digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat kumur yang membuat gigi putih.

Amonia juga merupakan senyawa yang berguna untuk membersihkan kotoran dan minyak. Keampuhannya dimanfaatkan oleh orang Romawi dan orang Eropa zaman dulu untuk mencuci baju.

Selain itu, amonia dapat membuat warna menjadi lebih cerah. Karena itu, bisa digunakan untuk membuat warna pakaian menjadi lebih terang.

Di sisi lain, urine ternyata dapat digunakan untuk membuat bubuk mesiu.

Bahan peledak ini membutuhkan kalium nitrat sebagai bahan utama serta arang dan belerang dalam jumlah kecil. Namun, kalium nitrat baru dibuat dalam jumlah besar pada awal abad ke-20.

Sebelumnya, pembuat bubuk mesiu memanfaatkan nitrogen alami yang ditemukan dalam urine.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/26/103000065/bangsa-romawi-kuno-gunakan-urine-untuk-putihkan-gigi-ampuhkah-

Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke