Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KAWS: HOLIDAY Hadir di Prambanan Selama Dua Pekan, Apa Itu?

KOMPAS.com - Pameran bertajuk KAWS: HOLIDAY resmi hadir di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, mulai 19-31 Agustus 2023.

Diberitakan Kompas.id, Jumat (18/8/2023), pameran tersebut menyajikan karya seni raksasa berwarna merah muda dengan tinggi 15 meter dan panjang 45 meter.

Terpajang apik di pelataran Candi Brahma, karya buatan seniman Amerika Serikat, Brian Donnelly atau kerap dikenal sebagai KAWS ini dapat dinikmati mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

"Sungguh magis karena pamerannya berhadapan dengan Candi Prambanan. Yogyakarta luar biasa," ujar Donnelly saat konferensi pers di Yogyakarta, Jumat.

Lantas, apa itu KAWS dan KAWS: HOLIDAY?

KAWS, seniman asal Amerika

Lahir pada 1974 di Jersey City, New Jersey, Amerika Serikat, Brian Donnelly atau dikenal secara profesional sebagai KAWS adalah seorang seniman yang berbasis di New York.

Dilansir dari Masterworks Fine Art, dia memulai karier sebagai seniman grafiti di Jersey City dan pindah ke New York pada awal 1990-an untuk menempuh pendidikan di School of Visual Arts.

Pada 1996, Donnelly memperoleh gelar Bachelor in Fine Art atau Sarjana Seni Rupa, dengan spesialisasi pada ilustrasi.

Pada tahun yang sama, dia mulai bekerja sebagai animator lepas untuk The Walt Disney Company, dan berkontribusi pada beberapa film, seperti 101 Dalmatians, Daria, dan Doug.

Awal yang mengesankan ini membawa Donnelly ke perjalanan karier sukses dan pengakuan sebagai salah satu seniman komtemporer paling terkenal.

Donnelly kemudian memilih nama KAWS lantaran menyukai tampilan dan susunan empat huruf tersebut.

KAWS pada akhir 1990-an pun mulai merancang dan memproduksi mainan vinil edisi terbatas, yang langsung menjadi hit di komunitas pengoleksi mainan global.

Karya seni KAWS memiliki ciri khas "XX" yang berakar pada periode awal seni jalanannya.

Dia juga menantang perbedaan seni "tinggi" dan "rendah", serta mengaburkan garis antara seni komersial dan seni rupa.

Dengan gaya khasnya, KAWS telah mengerjakan ulang banyak ikon televisi dan kartun populer, termasuk karakter dari The Simpsons, Mickey Mouse, Smurfs, Michelin Man, dan SpongeBob SquarePants.

Sosoknya juga beberapa kali merancang mainan dan pakaian untuk perusahaan terkemuka, seperti Original Fake, Undercover, Kung Faux, Comme des Garcons, Vans, dan Nike.

Estetika KAWS sendiri menggunakan humor canggih dan lucu, sehingga menarik perhatian para dealer, kolektor, galeri, rumah lelang, hingga museum di dunia seni internasional.

Sebagai seorang seniman, Brian Donnelly atau KAWS memulai tur seni tingkat dunia dengan tajuk "KAWS: HOLIDAY".

KAWS: HOLIDAY adalah pameran seni yang dimulai sejak 2018, dengan ciri khas berupa patung raksasa yang diletakkan di suatu tempat tertentu.

Dikutip dari CNN (19/7/2018), KAWS: HOLIDAY pertama kali diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.

Kala itu, sebuah patung sepanjang 28 meter berbaring di danau Seokchon, tampak menunjukkan pose relaksasi dengan tangan terentang menghadap langit.

KAWS pun melanjutkan perjalanan ke kota-kota besar dunia, mulai dari Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai, dan Melbourne.

Bahkan, pameran patung raksasa milik seniman asal Amerika Serikat ini pernah mengudara hingga ruang angkasa.

Saat ini, seperti dilansir Antara, Jumat, KAWS bekerja sama dengan kolaborator lamanya, AllRightsReserved untuk membawa patung monumental baru ke kawasan candi Hindu terbesar di Indonesia.

Didukung mitra lokal AKG Entertainment, pameran unik ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan perpaduan arsitektur kuno dengan seni kontemporer.

Bukan hanya itu, untuk pertama kalinya dalam tur, sang seniman memperkenalkan kembali figur vinyl ACCOMPLICE, yang dirilis pada 2002.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/19/203000965/kaws--holiday-hadir-di-prambanan-selama-dua-pekan-apa-itu-

Terkini Lainnya

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke