KOMPAS.com - Rematik atau rheumatoid arthritis adalah gangguan peradangan kronis yang umumnya memengaruhi persendian Anda.
Rematik adalah penyakit autoimun dan peradangan di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh Anda, sehingga menyebabkan peradangan.
Saat mengalami rematik, sistem kekebalan Anda yang biasanya membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit justru menyerang jaringan sehat di persendian.
Rematik umumnya menyerang persendian di tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Ini membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.
Gejala rematik
Kondisi rematik dini cenderung memengaruhi sendi kecil Anda terlebih dahulu, terutama sendi yang menempelkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa tanda dan gejala rematik meliputi:
Seiring perkembangan, gejala sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.
Sekitar 40 persen orang yang menderita rematik juga mengalami tanda dan gejala yang tidak melibatkan persendian, seperti mata, jantung, jaringan saraf, hingga sumsum tulang.
Para peneliti telah mempelajari sejumlah faktor genetik dan lingkungan untuk menentukan apakah faktor tersebut mengubah risiko seseorang terkena rematik.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, berikut beberapa karakteristik yang meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik:
1. Usia
Rematik dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi kemungkinannya meningkat seiring bertambahnya usia.
Resiko timbulnya rematik paling tinggi adalah di antara orang dewasa yang berusia enam puluhan tahun.
2. Jenis kelamin
Diketahui, kasus baru penyakit rematik biasanya dua sampai tiga kali lebih tinggi terjadi pada pada wanita dibandingkan pria.
3. Genetik
Orang yang lahir dengan gen tertentu lebih mungkin lebih beresiko mengembangkan rematik, misalnya genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen).
Risiko rematik semakin tinggi ketika orang dengan gen tersebut terpapar faktor lingkungan, seperti merokok atau ketika seseorang mengalami obesitas.
4. Merokok
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik dan dapat memperburuk penyakit tersebut.
5. Kegemukan
Menjadi gemuk dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit rematik.
Studi yang meneliti peran obesitas juga menemukan bahwa semakin seseorang mengalami kelebihan berat badan, semakin tinggi risikonya terkena rematik.
Tanda dan gejala rematik dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan bahkan bisa datang dan pergi.
Seiring waktu, penyakit ini dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bahkan bergeser dari tempatnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/01/111500265/5-faktor-yang-meningkatkan-risiko-penyakit-rematik