Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Bahaya Mandi Malam Pakai Air Dingin, Perburuk Gejala Rematik dan Asma

KOMPAS.com - Mandi malam kerap dilakukan untuk menyegarkan tubuh setelah aktivitas melelahkan sepanjang hari.

Kendati demikian, anggapan bahwa mandi malam berbahaya dan membawa dampak buruk bagi kesehatan tak jarang menciutkan niat untuk membersihkan tubuh.

Spesialis ortopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, dr Rahyussalim mengatakan, bahaya mandi malam berkaitan dengan suhu air yang digunakan.

"Mandi malamnya sendiri tidak masalah. Yang masalah adalah perbedaan suhu air dan reaksi badan terhadap siraman air di malam hari," katanya seperti dilansir Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

Menurut dia, reaksi antara suhu air dan badan juga berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh dan sistem imun masing-masing.

Lantas, apa saja bahaya mandi malam yang mungkin terjadi?

Bahaya mandi malam

Mandi malam sebenarnya memiliki beberapa banyak keuntungan bagi tubuh, termasuk meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan tekanan darah saat terlelap.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa manfaat mandi malam tersebut hanya diperoleh saat menggunakan air hangat, seperti menurut Healthline.

Sebaliknya, menyiram tubuh dengan air dingin saat hari mulai gelap akan memicu beberapa masalah kesehatan, antara lain:

1. Memperburuk gejala rematik

Merujuk buku Resep Mudah Tetap Sehat (2009) karya Hendrawan Nadesul, mandi malam dengan air dingin tidak termasuk penyebab penyakit rematik.

Rematik adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti sendi menjadi kaku dan bengkak, terutama pada jari-jari tangan atau kaki.

Meski bukan penyebab, mandi malam dengan air dingin dapat menyebabkan gejala rematik kumat.

Kondisi ini lantaran mandi malam menggunakan air dingin dapat memicu perubahan tekanan udara dalam tubuh.

Guyuran air akan menekan tubuh hingga jaringan di sekitar sendi semakin membesar. Hal ini berpotensi menyebabkan beban sendi bertambah, sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Efek samping mandi malam terutama menggunakan air dingin selanjutnya adalah kualitas tidur yang buruk.

Penelitian pada 2002 menemukan, paparan dingin akan mengaktifkan sistem saraf simpatik, sistem saraf otonom yang bekerja di luar kesadaran tubuh.

Ketika sistem saraf ini aktif, tubuh melepaskan hormon, termasuk norepinefrin dan kortisol.

Norepinefrin secara khusus memicu reaksi dalam pembuluh darah untuk mendistribusikan kembali darah dan membantu menghangatkan tubuh.

Sementara kortisol, seharusnya memuncak sekitar jam sembilan pagi dan turun ke titik terendah saat tengah malam.

Beberapa penelitian pun mengungkapkan, peningkatan kadar kortisol di malam hari berimbas pada kualitas tidur yang lebih buruk.

3. Sensasi dingin berkepanjangan

Masih dari Healthline, seseorang yang memutuskan untuk mandi malam tanpa air hangat kemungkinan akan mengalami sensasi dingin berkepanjangan.

Bahaya mandi malam tersebut salah satunya diungkap dalam penelitian pada 2016 silam.

Studi menunjukkan, sekitar 13 persen peserta melaporkan sensasi dingin yang terus-menerus di tubuh, termasuk kaki dan tangan.

Kendati demikian, para peneliti tidak mencatat efek samping lain dari peserta yang membasuh tubuh menggunakan air dingin.

Dilansir dari laman IHC Telemed, risiko mandi malam hari selanjutnya, yakni flu atau masuk angin.

Efek samping ini berhubungan dengan suhu dingin pada malam hari yang membantu virus berkembang biak lebih cepat.

Mengacu penelitian pada 2015 oleh Yale University, virus yang menginfeksi rongga hidung dengan suhu dingin lebih mudah menyebabkan penyakit influenza.

Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan rongga hidung manusia yang memiliki suhu hangat.

5. Otot menjadi kaku

Bukan hanya penderita rematik, orang yang mandi malam menggunakan air dingin umumnya akan merasakan kekakuan otot.

Suhu udara yang cenderung dingin di malam hari ditambah guyuran air dingin, akan menyebabkan suhu inti tubuh menurun.

Akibatnya, sirkulasi darah pun berpotensi menurun, otot-otot menjadi tegang dan kaku, sehingga dapat mengganggu kenyamanan istirahat.

6. Asma kambuh

Asma merupakan kondisi saat saluran udara meradang, sempit atau membengkak, serta menghasilkan lendir berlebih, sehingga menyulitkan bernapas.

Ketika seseorang mandi di malam hari terutama dengan air dingin, suhu tubuh berpotensi turun secara tiba-tiba.

Perubahan suhu itu dapat memicu terjadinya gangguan pada saluran pernapasan, sehingga berisiko membuat asma kambuh.

Di sisi lain, seseorang yang memiliki riwayat penyakit kesehatan lain, seperti sinusitis juga berpotensi kambuh saat mandi pada malam hari.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/23/203000665/6-bahaya-mandi-malam-pakai-air-dingin-perburuk-gejala-rematik-dan-asma

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke