Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Sengatan Ubur-ubur yang Mulai Muncul di Pantai Selatan Jawa

KOMPAS.com - Serangan ubur-ubur ubur jenis bluebottle disebut-sebut mulai banyak terjadi di sejumlah pantai selatan Pulau Jawa. 

Hal itu patut diwaspadai mengingat saat ini masih dalam musim liburan dan sejumlah keluarga dapat mengajak anak-anaknya untuk berlibur ke pantai. 

Peringatan tersebut juga diberikan akun twitter @InfoFPMKI yang mengutip unggahan video Satlinmas Rescue Wilayah Operasi III Yogyakarta. 

Tampak dalam video tersebut, sejumlah anak menangis kesakitan diduga karena tersengat ubur-ubur di pantai selatan Yogyakarta. 

Efek dari sengatan ubur-ubur tersebut di antaranya bisa menyebabkan sensasi terbakar, luka, bentol, linu pada sendi dan sesak napas.

Mereka terkena sengatan ubur-ubur saat mencoba bermain air di pantai. 

"Tiga hari ada 15-an wisatawan yang disengat. Untuk hari ini, Minggu (2/7/2023) lumayan banyak yang disengat," kata Arief dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Pihaknya juga menyebutkan, mayoritas dari wisatan yang tersengat ubur-ubur tersebut adalah anak-anak.


Penyebab kemunculan ubur-ubur

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo mengatakan, ubur-ubur yang muncul di pantai selatan Jawa itu adalah Physalia physalis atau Australian bluebottle.

Menurut Widodo, ubur-ubur memang kerap muncul pada bulan Juni-November karena aktivitas angin dari benua Australia menuju ke barat-laut atau menuju ke arah Pulau Jawa.

Diduga angin tersebut menyebabkan arus permukaan dari wilayah perairan Australia menuju ke perairan pesisir selatan Jawa. 

"Angin tersebut sering disebut sebagai Angin Monsun Timur atau Angin Monsun Tenggara, dan Juli adalah puncak dari monsun timur atau tenggara tersebut," kata Widodo kepada Kompas.com, Senin (3/7/2023). 

Makanan ubur-ubur

Selain membangkitkan arus di permukaan, angin tersebut juga membangkitkan upwelling di pesisir selatan Jawa.

Upwelling adalah naiknya massa air dari lapisan yang lebih dalam menuju ke lapisan yang lebih dangkal dengan membawa kadar garam (salinitas) dan zat hara atau nutrien yang tinggi.

Nutrien tersebut kemudian digunakan oleh fitoplankton untuk berkembang biak lebih banyak.

Ahli Utama Bidang Kepakaran Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer juga menyebutkan, fitoplankton yang melimpah akan dimakan oleh zooplankton, sehingga populasi zooplankton ikut melimpah. Kemudian ikan dan penyu akhirnya datang juga memangsa plankton.

"Plankton-plankton, ikan, dan biota lainnya tadi kemungkinan manjadi makanan dari ubur-ubur, sehingga populasinya ubur-ubur juga patut diwaspadai turut melimpah," tutur Widodo.

Bahaya sengatan ubur-ubur

Diberitakan Kompas.com, Minggu (2/7/2023), efek tersengat ubur-ubur umumnya akan menimbulkan gejala gatal dan panas.

Efek sengatan juga diikuti munculnya kemerahan di bagian tubuh yang terkena tentakel.

Untuk mengatasi luka akibat sengatan ubur-ubur, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis Muhammad Arief Nugraha membeberkan pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Berikut pertolongan pertama jika terkena sengatan ubur-ubur:

1. Cuci luka dengan air cuka

Arief menyarankan, seseorang yang terkena sengatan ubur-ubur segera mencuci tengtakel dengan bersih.

"Yang terpenting saat terkena ubur-ubur dibersihkan terlebih dahulu dari tentakelnya yang biru-biru itu, syukur-syukur menggunakan air cuka," uajrnya, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

2. Beri obat oles atau minyak angin

Setelah dibersihkan, beri obat oles atau minyak angin pada area kulit yang terluka.

Jika mengalami gejala sesak napas, pihaknya telah menyiapkan oksigen untuk mengantisipasi hal tersebut.

Gejala sesak napas ini biasanya terjadi ketika pengunjung yang tersengat ubur-ubur sudah bermain di air selama 30 menit dan dalam kondisi lapar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/03/170000365/waspadai-sengatan-ubur-ubur-yang-mulai-muncul-di-pantai-selatan-jawa

Terkini Lainnya

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke